Viral ASN di Palembang Live Streaming Karaoke saat Jam Kerja, Partai Perindo: Masyarakat Kecewa
JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Ike Julies Tiati meminta Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menindak tegas oknum ASN setempat yang live streaming karaoke pada jam kerja. Menurutnya, tindakan oknum tersebut tidak layak dan membuat masyarakat kecewa.
"Partai Perindo meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan untuk mendisiplinkan seluruh ASN di bawahnya agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jangan justru membuat masyarakat kecewa dengan perilaku-perilaku yang dilakukan oleh beberapa oknum ASN," kata Ike, Sabtu (10/6/2023).
Ike Julies Tiati yang dikenal publik sebagai mantan news anchor dengan nama Ike Suharjo itu merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sumatra Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Lahat, dan Empat Lawang). Dia menyebut oknum ASN itu telah mengabaikan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar ASN dapat menghindari perilaku hedonisme, pamer kekayaan hingga pamer kekuasaan.
"ASN harus menjadi contoh dan teladan yang baik kepada masyarakat, sehingga harus lebih berhati-hati lagi dalam berperilaku," ujar Ike, politikus Partai Perindo partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Sebelumnya, video oknum ASN di Palembang sedang karaoke sambil live streaming di TikTok viral di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @panglima.nipah. Perilaku kurang mengenakkan dan “malas” dari pegawai di Palembang tentunya membuat masyarakat geram.
Perlu diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas mengatakan nilai indeks kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia masih rendah. Sejalan dengan pendapat tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan kinerja para ASN saat ini masuk ke kategori deadwood.
Kategori deadwood artinya performa dan kinerja para ASN tersebut rendah bahkan buruk. Jumlah ASN yang masuk ke kategori deadwood mencapai hampir 35 persen. Angka ini jauh lebih besar dari jumlah ASN yang masuk ke kategori star atau ASN dengan kompetensi dan performa tinggi yang hanya mencapai 19,82 persen.
Editor: Rizal Bomantama