Viral Gaya Nyentrik Thomas Alva Edi Sound Horeg Bikin Geger Medsos, Ini Sosok Aslinya!
BLITAR, iNews.id – Nama Thomas Alva Edi Sound mendadak viral di media sosial berkat aksi uniknya sebagai operator sound system saat mengatur mixer di tengah kerumunan warga. Sosok di balik nama nyentrik ini adalah Ahmad Abdul Aziz (29) warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Videonya menjadi bahan candaan netizen karena gaya nyetelnya yang enerjik dan penuh ekspresi. Warganet bahkan memelesetkan namanya menjadi "Thomas Alva Edison" sang penemu listrik.
“Gak marah. Sebab, Mas Bre (pemilik Brewog Audio) selalu bilang kepada kami agar harus kuat mental,” ujar Memed, sapaan akrabnya saat ditemui di Malang, Selasa (29/7/2025).
Memed mengaku dunia sound system sudah jadi bagian hidupnya sejak kecil. Ayahnya juga merupakan kru sound system yang sering membawanya ke berbagai acara.
“Sejak kecil saya diajak oleh ayah saat menjadi operator sound system. Jadi memang sudah akrab,” katanya.
Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan teknik, Thomas Alva Edi Sound julukan netizen ini memiliki pengalaman panjang di dunia hiburan. Sejak 2016, dia menjadi operator lepas sebelum akhirnya bergabung dengan Brewog Audio pada akhir 2018.
Saat ditanya soal julukan “penemu sound horeg”, Memed dengan santai menanggapi. Dia menepis anggapan tersebut.
“Ya itu mungkin candaan netizen saja. Penemunya bukan saya,” katanya.
Sound horeg sendiri merupakan gaya sound system yang menghentak dan ramai, lazim ditemukan di berbagai acara di daerah, khususnya Jawa Timur. Memed hanya merasa senang karena pekerjaannya kini mendapat apresiasi, meskipun lewat jalur parodi.
Meskipun viral dan menjadi bahan candaan, Memed tetap menjalani tugasnya dengan serius. Dia mengatakan, apa pun tanggapan publik, dia akan terus berkarya bersama tim Brewog Audio.
“Sampai berdiri, ke mana pun Brewog Audio diundang, saya selalu ikut,” ucapnya.
Kini, namanya jadi ikon tak resmi dari dunia sound horeg. Aksinya yang penuh totalitas di lapangan jadi hiburan sekaligus inspirasi bagi warganet.
Editor: Donald Karouw