Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pedagang di Surabaya Takut Jual Bendera One Piece meski Permintaan Tinggi
Advertisement . Scroll to see content

Viral Pedagang Sayur Ditampar Pria Ngaku Aparat gegara Pasang Bedera One Piece 

Jumat, 08 Agustus 2025 - 15:14:00 WIB
Viral Pedagang Sayur Ditampar Pria Ngaku Aparat gegara Pasang Bedera One Piece 
Viral di media sosial seorang pedagang sayur bernama Pardi dianiaya oleh pria yang mengaku aparat gegara memasang bendera One Piece. (Foto: Instagram @mksinfo.official).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial seorang pedagang sayur bernama Pardi dianiaya oleh pria yang mengaku aparat. Aksi tersebut dipicu pemasangan bendera One Piece.

"Pedagang sayur ditampar oleh oknum yang katanya TNI gara-gara bendera one piece," dikutip dari narasi video yang diunggah akun Instagram @mksinfo.official.

Dalam narasi dijelaskan, mobil pikap yang biasa digunakan Pardi untuk berdagang sayuran tiba-tiba dihentikan oleh pelaku dan menanyakan bendera One Piece yang dipasang di mobil tersebut.

"Jadi adik dari teman saya itu pedagang sayur Pake mobil pickup, nah di mobilnya itu pasang bendera anime, dan tiba-tiba si yang bapak Pake helm ini (katanya polisi) tahan kendaraan Adek dari teman saya terus polisinya bertanya," katanya.

Pardi kemudian menjelaskan, yang dipasang merupakan bendera anime One Piece. Saat itu, korban langsung ditampar oleh pelaku di depan anak istrinya.

"Belum sempat Adek dari teman saya menjawab, langsung ditampar oleh si bapak itu di depan istri dan anaknya,"

Lokasi kejadian disebutkan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam video terlihat pelaku memakai helm dan menyebut yang dipasang merupakan bendera China.

"Bendera China ini," kata pelaku kepada warga yang berdatangan ke lokasi kejadian.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut