Wacana Gabungkan KIB dan KKIR Makin Serius, PAN: sedang Dirancang Nama Baru Koalisinya
JAKARTA, iNews.id - Wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) semakin serius diwujudkan. Partai politik yang tergabung dalam dua koalisi ini tengah merancang nama baru koalisi.
"Sedang dirancang nama baru koalisinya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Fikri Yasin, dikutip Jumat (16/6/2023).
Fikri mengakui parpol KIB dan KKIR sudah beberapa kali menggelar pertemuan dalam rangka memantapkan rencana peleburan kedua koalisi ini. Dalam diskusi ini dibicarakan semua yang menyangkut kepentingan koalisi.
"Yang utama tentu capres dan cawapresnya," ujar Fikri.
Kendati demikian, Fikri tak bisa memastikan kapan peleburan kedua koalisi ini selesai dan bisa segera dideklarasikan. Pihaknya berharap peleburan ini bisa selesai dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan nggak terlalu lama karena berkaitan dengan kepastian kader di bawah agar yakin dan pasti untuk bergerak," kata Fikri.
Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar juga tengah berupaya melebur KIB dengan KKIR menjadi koalisi besar. Ketua Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid menegaskan hal ini sesuai arahan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa koalisi boleh dengan siapa saja.
"Yang penting kan kalau kata Pak Airlangga kan koalisi itu boleh dengan siapa saja, dan yang namanya koalisi kalau bisa sifatnya permanen. Sekali lagi, permanen itu kan sifatnya, bukan namanya, sifatnya. Kalau elemennya itu 4 partai, ada Golkar, ada 4 (partai), ada 3, ada PKB, saya rasa ini relevan sekali dengan integrasi dua koalisi yaitu KIB dan KKIR, menuju menjadi koalisi besar," kata Nusron, Rabu (14/6/2023).
Sejauh ini menurutnya nama yang paling dimungkinkan bakal diusung sebagai capres 2024 oleh koalisi besar adalah Prabowo Subianto. Pasalnya, nama Prabowo sudah pakem sebagai capres yang diusung Partai Gerindra, partai anggota KKIR.
"Ya kan begini ya, kalau gagasannya itu adalah integrasi dua koalisi yaitu KIB dan KKIR, kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem, yang tidak mau ditawar, namanya Pak Prabowo Subianto," ujarnya.
Editor: Reza Fajri