Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga BBM Pertamina 23 November 2025, Lengkap di Seluruh Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Wacana Kenaikan Harga Pertalite, Partai Perindo Minta Pemerintah Pikirkan Matang-Matang

Selasa, 23 Agustus 2022 - 02:42:00 WIB
Wacana Kenaikan Harga Pertalite, Partai Perindo Minta Pemerintah Pikirkan Matang-Matang
Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng meminta Pemerintah untuk memikirkan secara matang terkait wacana kenaikan pertalite. (Foto Ilustrasi: MNC Portal)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Beredar kabar pemerintah akan mengumumkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar pekan depan. Kenaikan pertalite disebut sebesar Rp2.350 per liter menjadi Rp10.000 per liter.

Merespons hal tersebut, Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Yusuf Lakaseng meminta Pemerintah untuk memikirkan secara matang terkait wacana tersebut.

Menurutnya, saat ini masyarakat sedang dalam fase pemulihan ekonomi akibat dua tahun terdampak pandemi Covid-19.

"Sebaiknya pemerintah tidak mengambil opsi menaikan harga pertalite dan solar karena inflasi yang sedang naik," kata Yusuf kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/8/2022).

Dia menyebutkan, saat ini inflasi di Indonesia berada di angkat 4,94 persen YoY. Angka tersebut lebih tinggi dari yang ditargetkan Pemerintah, yakni 3 plus minus 1.

Bahkan, inflasi pada sektor pangan juga sedang memprihatinkan, yaitu berada di angka 11 persen. Dengan demikian, harga pangan menurutnya sudah mengalami kenaikan drastis.

"Jika pertalite dan solar dinaikkan harganya maka inflasi bisa 6,5 - 7 persen dan inflasi pangan pasti lebih tinggi lagi naiknya," ungkapnya.

Dia melanjutkan, dengan naiknya BBM bersubsidi tersebut, akan berimbas pada kenaikan harga pokok lain. Hal itu akan menjadikan masyarakat yang sedang dalam masa pemulihan ekonomi akan mengalami perlambatan atau bahkan stagnan.

"Ingat akibat Pandemi Covid-19 sudah ada 11 juta rakyat yang menderita secara ekonomi, mereka ada yang dipotong gajinya, dirumahkan dan kehilangan pekerjaan," ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut