Wali Kota Bekasi Ditangkap KPK, Menpan-RB Tjahjo Kumolo: Saya Prihatin
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo prihatin dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Tjahjo menilai hal tersebut sebagai peringatan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dirinya untuk menjauhi area rawan korupsi.
Rahmat Effendi ditangkap pada Rabu (5/1/2022) siang. Dia kemudian diamankan bersama sejumlah pihak dan uang.
Dalam pernyataannya, Tjahjo mengutip hasil Survei Penilaian Integritas Nasional (SPI) yang merupakan hasil kerja sama Kemenpan-RB dan KPK. Dia menyayangkan skor hasil indeks SPI yang menyentuh 72,4 persen membuktikan masih maraknya OTT di tataran kepala daerah.
"Jadi wajar dan memungkinkan ada OTT setiap hari. Ini yang bikin saya prihatin", ujarnya di Jakarta pada Rabu (5/1/2022).
Mantan Menteri Dalam Negeri ini memperingatkan ASN lainnya. Dia berujar OTT ini merupakan peringatan kepada seluruh jajaran birokrasi pemerintahan.
"Harus hati-hati pada diri saya dan teman-teman pejabat ASN", ucapnya.
Hasil survei indeks SPI dirilis pada pada 23 Desember 2021 oleh KPK dan Kemenpan RB. Skor Indeks Integritas Nasional SPI 72,43 tersebut di atas target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 yakni 70. Adapun SPI 2021 dilakukan terhadap 98 kementerian/lembaga, 34 provinsi, dan 508 kabupaten/kota dengan responden sebanyak 255.010 orang.
Editor: Rizal Bomantama