Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hadiri Rapimnas Kadin 2025, Menko Airlangga Minta Dukungan Dunia Usaha untuk Program Magang Berbayar
Advertisement . Scroll to see content

Wamenhan: Peran Kadin Penting dalam Penguatan Ketahanan Ekonomi

Senin, 01 Desember 2025 - 15:57:00 WIB
Wamenhan: Peran Kadin Penting dalam Penguatan Ketahanan Ekonomi
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan. (Foto: Ari Sandita Murti)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan mengungkapkan peran penting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam sistem pertahanan Indonesia. Kadin berperan dalam mempertahankan perekonomian Indonesia dalam menghadapi potensi ancaman ekonomi.

"Terkait ekonomi mestinya kementerian atau pun instansi yang ada kaitannya dengan ekonomi, di sinilah peran Kadin terkait ketahanan ekonomi kita, ancaman terhadap perekonomian kita, dapat berperan aktif sebagai unsur utama," ujar Donny dalam Rapimnas Kadin Indonesia 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Menurutnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) bekomitmen membangun kekuatan pertahanan. Presiden Prabowo Subianto pun sudah berkali-kali menyampaikan pentingnya membangun kekuatan pertahanan Indonesia.

"Bulan Desember lalu saya rasa semuanya masih ingat Bapak Presiden kita berbicara di UN General Assembly, salah satu yang disampaikan dan ini disampaikan berkali-kali oleh beliau, quote dari Thucydides yang bunyinya the strong do what they can, and the weak suffer what they must. Jadi, yang kuat itu mesti akan melakukan apa yang bisa mereka lakukan dan yang lemah menerima, tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima apa yang dilakukan yang kuat tadi," tuturnya.

"Sebetulnya, ini adalah suatu hal kurang baik, beliau menyampaikan harusnya, you end, dan berbagai institusi internasional bisa menghilangkan hal ini, tapi ini saya rasa sangat susah untuk dihilangkan," imbuhnya.

Dia menerangkan, pernyataan Thucydides yang dibuat sekitar 4 abad sebelum masehi itu masih relevan hingga saat ini, terutama dalam teori hubungan internasional. Dalam teori itu, dunia dianggap anarkis, artinya tidak ada otoritas tertinggi yang bisa menjamin keamanan semua negara.

Sehingga, negara mana pun harus memperkuat pertahanannya sendiri tanpa mengharapkan bantuan negara lain.

"Inilah yang disampaikan pendahulu kita, presiden pertama kita bahwa dalam politik internasional tak ada kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi. Demikian pula wakil presiden pertama kita, kita mendirikan negara bukan untuk kekuatan, tapi untuk mempertahankan hidup bangsa. Demikian juga dengan senior TNI, pendahulu TNI, Bapak Abdul Haris Nasution menyampaikan bangsa yang tidak kuat dalam pertahanan akan menjadi bulan-bulanan bangsa lain," ungkapnya.

Maka itu, jelasnya, pertahanan Indonesia harus dibangun tanpa bergantung negara lain. Dia mengatakan sistem pertahanan Indonesia bersifat semesta, artinya bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pertahanan dan TNI, tapi juga seluruh pihak.

"UUD kita, Pasal 27, pasal 30 menyebutkan pertahanan negara adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara, upaya bela negara juga demikian dan ini kita tata sedemikian rupa bagaimana kita melaksanakan sistem pertahanan kita itu kita menbagi dua, pertahanan militer dan nir-militer, untuk non-militer ini tentu ada unsur-unsur sebagai pelaku utamanya," ujar dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut