Wamenkomdigi Soroti Demo Ricuh 25 Agustus gegara Terprovokasi Konten TikTok
Menurut Angga, filterisasi konten justru bertujuan untuk melindungi masyarakat dan seluruh bangsa. Pasalnya dia tidak memungkiri, fenomena DFK akhirnya merusak sendi-sendi demokrasi.
Oleh karenanya, dia kembali meminta platform turut bertanggung jawab terhadap konten serupa. Apabila beroperasi di Indonesia, maka harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku.
"Kita tekankan sekali lagi kepada platform untuk juga memiliki sistem untuk menindak ini. Kita nggak mau demokrasi kita dicederai dengan hal-hal yang palsu. Dibilangnya (dalam live TikTok) tadi misalnya ada bakar di sini, ternyata real-nya tidak ada. Itu kadang-kadang mungkin gerakan yang di tahun kapan, dibikin terus dinarasikan (seolah-olah baru terjadi)," kata Angga.
Sebagai informasi, aksi demo yang terjadi pada Senin lalu berakhir ricuh. Sejumlah fasilitas umum menjadi sasaran amukan massa. Sementara itu, sebanyak 351 orang ditangkap oleh polisi.
Editor: Reza Fajri