Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pimpin Rakornas di Kemenkes, Gibran Ingatkan Pentingnya Sekolah Aman dan Bebas Bullying
Advertisement . Scroll to see content

Wapres Ma'ruf Amin dan Istri Serasi Kenakan Baju Adat Sumbar di Upacara 17 Agustus 2023

Kamis, 17 Agustus 2023 - 09:38:00 WIB
Wapres Ma'ruf Amin dan Istri Serasi Kenakan Baju Adat Sumbar di Upacara 17 Agustus 2023
Wapres Ma’ruf Amin dan istri menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023). Wapres beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin memilih mengenakan pakaian adat dari Sumatra Barat (Sumbar).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, salah satu daya tarik dari pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yakni penggunaan pakaian adat yang beraneka ragam dari seluruh nusantara yang dikenakan oleh Presiden, Wapres maupun para pengisi dan peserta upacara.

Tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 09.45 WIB, Wapres tampak elegan mengenakan pakaian adat Padang, Sumatra Barat bernuansa ungu dengan campuran aksen warna emas. Baju tersebut dipadukan dengan kain songket yang menutup pinggang dan hiasan keris pada bagian depan. 

Makna filosofis dari pakaian yang dikenakan Wapres yakni melambangkan kepemimpinan dari orang yang memakainya. Warna ungu yang mendominasi semakin mempertegas karakter tersebut. 

Sedangkan aksesori berupa keris yang diselipkan di bagian pinggang melambangkan kehati-hatian dalam mengambil tindakan. Para pemakainya harus berpikir dan menimbang baik buruk sesuatu sebelum mengambil sebuah keputusan.

Selaras dengan Wapres, Ibu Wury Ma’ruf Amin juga tampak anggun mengenakan baju khas Koto Gadang bernuansa senada dengan Wapres, ungu dan emas. Busana ini mencerminkan falsafah Minangkabau basyandi syarak, syarak basandi kitabullah yaitu adat yang diterapkan di masyarat yang tidak terlepas dari prinsip-prinsip agama Islam. 

Tak seperti pakaian Minang lazimnya yang menggunakan suntiang, busana adat Koto Gadang identik dengan kain segiempat yang dikenakan di kepala atau dikenal dengan sebutan tinkuluak tilakuang. Tingkuluak talakuang merupakan sejenis kain segi empat yang digunakan di atas kepala, mengisyaratkan sebagai telekung pada mukena dan menandakan bahwa masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi agama Islam.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut