Warga Kalteng Cerita ke Ganjar: Food Estate Gagal Total, Sering Kebanjiran
"Di tempat kami food estate ditanami padi. Padahal daerah itu cocoknya ditanami sawit. Akhirnya gagal Pak, enggak panen. Tolong Bapak kalau jadi presiden ini dievaluasi," ucap Lambang.
Ganjar mencatat semua keluhan dan masukan dari warga Kalteng itu. Dia mengatakan, program food estate yang saat ini berjalan memang dibuat tanpa perancanaan matang. Akibatnya, program yang menelan anggaran besar itu banyak yang gagal.
"Saya sepakat dengan program food estate sebagai upaya ketahanan pangan kita. Tapi ini harus dievaluasi. Kuncinya satu, libatkan ahli dalam pemilihan lahan dan libatkan petani untuk mengerjakan," ucapnya.
Seperti program food estate Gunung Mas. Menurut Ganjar, program itu gagal karena tidak melibatkan petani dan masyarakat sekitar.
Pemilihan tempat yang salah dengan komoditas pertanian yang dipilih tak sesuai lahan menjadi penyebab gagalnya program.
"Mana ada sih petani yang enggak bisa menanam singkong? Iya kan? Itu dilempar saja tumbuh kok. Kenapa ini gagal? Karena program ini dikerjakan bukan oleh ahlinya," tutur Ganjar.
Jika mendapat amanah sebagai presiden, Ganjar akan memperbaiki program food estate itu. Dia akan melibatkan masyarakat, petani dan para ahli sebagai pelaku utama.
"Jadi pemerintah hanya suport dana. Terkait lahannya di mana? Cocoknya tanam apa? Tanyakan pada ahlinya. Untuk urusan tanam, kan petani dan masyarakat setempat yang paham. Maka kalau itu dilakukan, program food estate akan berhasil dan kita bisa menjadi negara yang swasembada pangan," ujarnya.
Editor: Rizky Agustian