Warga Madura Ingin Jokowi "Pole", Bukan Jokowi "Mole"

Zuhairi Misrawi
Putra Madura dan tokoh muda NU, lulusan Universitas al-Azhar Mesir
Di media utama dan media sosial ramai soal narasi Jokowi "mole" dalam kunjungannya ke Bangkalan, Madura. Narasi ini sengaja pihak lawan yang ingin membingkai seolah-olah warga Madura tidak suka Jokowi. Padahal yang disampaikan warga Madura adalah Jokowi "pole", artinya Jokowi satu kali lagi menjadi Presiden RI. Kenapa?
Sebagai orang yang lahir di Madura, saya sangat menjiwai alam pikiran dan batin orang-orang Madura. Sosok Jokowi yang sederhana, santun, dan murah senyum hakikatnya mencerminkan potret orang Madura yang polos, tulus, dan pekerja keras.
Selama 4 tahun menjadi Presiden RI, Jokowi sudah melakukan program pembangunan yang memberikan manfaat bagi warga Madura. Lihat Waduk Nipah di Sampang yang bertahun-tahun mangkrak telah berhasil dibangun oleh Presiden Jokowi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi para petani. Di Sumenep, Presiden Jokowi berhasil membangun Bandara Trunojoyo yang dapat mempersempit jarak tempuh dari Surabaya ke Sumenep dari 5 jam menjadi 30 menit. Saya termasuk warga yang merasakan manfaat bagi kehadiran bandara di ujung Timur Pulau Madura ini.
Belum lagi program benih kacang hijau di Sumenep yang berhasil meningkatkan pertanian di Sumenep, bahkan Sumenep sekarang menjadi daerah penghasil kacang hijau nomor satu di Indonesia.