Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Panas! Dewi Perssik Ancam Laporkan Netizen Tukang Sebar Hoaks soal Usir Irish Bella
Advertisement . Scroll to see content

Waspada, Kominfo Ungkap Isu Hoaks Naik Hampir 10 Kali Lipat Jelang Pemilu 2024

Jumat, 27 Oktober 2023 - 11:48:00 WIB
Waspada, Kominfo Ungkap Isu Hoaks Naik Hampir 10 Kali Lipat Jelang Pemilu 2024
Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengungkap isu hoaks meningkat hampir 10 kali lipat menjelang Pemilu 2024. (Foto: Kementerian Kominfo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat isu hoaks meningkat hampir 10 kali lipat menjelang Pemilu 2024. Tercatat sepanjang Januari hingga 26 Oktober 2023 ada 98 isu hoaks.

Padahal, di tahun 2022 hanya terdapat 10 isu hoaks Pemilu.

“Terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibanding tahun lalu. Secara khusus meski terlihat fluktuatif sejak Juli 2023, terjadi peningkatan signifikan dari bulan ke bulan sebelumnya,” ucap Menkominfo, Budi Arie Setiadi di Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Budi mengungkapkan penyebaran hoaks dan disinformasi ditemukan beragam di berbagai media sosial. Terbanyak, penyebaran hoaks terkait Pemilu ditemukan di platform Facebook yang dimiliki oleh Meta Platform.

“Catatan kami menunjukkan penyebaran hoaks dan informasi terkait Pemilu paling banyak ditemukan di platform Facebook yang dimiliki oleh Meta platform. Saat ini kami telah mengajukan takedown 454 konten kepada pihak Meta,” katanya.

Budi menegaskan isu ini harus menjadi perhatian bersama. Hoaks sebagai information disorder tidak hanya menurunkan kualitas demokrasi tapi juga berpotensi memecah belah persatuan bangsa. 

“Akibatnya pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi dapat terkikis integritasnya serta menimbulkan distrust, ketidakpercayaan antarwarga bangsa,”
ucapnya.

Budi mengatakan hoaks yang tersebar tidak hanya menyasar para bacapres dan bacawapres. Namun hal itu turut menyasar reputasi KPU dan penyelenggaraan pemilu untuk menimbulkan distrust terhadap Pemilu 2024.

“Contoh hoaks, kami menemukan konten terkait temuan uang palsu di Pandeglang yang akan digunakan untuk membeli suara pada Pilpres 2024. Dan disinformasi penerbitan draf surat suara capres-cawapres 2024, padahal KPU belum melakukan penerbitan atau pencetakan surat suara,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut