Waspadai Jaringan Narkoba dan Terorisme, Partai Perindo Sebut Deradikalisasi Harus Komprehensif
JAKARTA, iNews.id - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta generasi muda mewaspadai munculnya gabungan jaringan narkoba dengan terorisme. Fenomena ini dikenal di dunia dengan nama narkoterorisme.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan saat ini kelompok intoleran memiliki metode penyebaran ajaran dengan cara enabling environment alias kondisi yang memungkinkan bagi jaringan tersebut untuk tetap ada dan berkembang.
"Enabling environment ini tidak harus bersentuhan langsung dengan jaringan-jaringan di atas. Akan tetapi enabling environment mengirimkan sinyal bahwa jaringan ini aman untuk tetap eksis," kata Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati yang akrab disapa Nuning, Senin (2/10/2023).
Karena itu, Nuning mengatakan proses deradikalisasi sangat penting dilaksanakan dengan komprehensif. Hal itu agar dapat memutus jaringan-jaringan tersebut.
"Yang pertama, tentunya harus menghilangkan enabling environment tersebut. Kemudian baru membatasi, bahkan menghancurkan jaringan-jaringan yang berfungsi sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang kehilangan moral kompas dan secara gradual memilih jalan kekerasan yang menurut dia dibenarkan oleh ideologi yang dia anut," ujar dia.
Dalam konteks Indonesia, Nuning yang juga merupakan Bacaleg DPR RI Partai Perindo Dapil Jateng VI itu menegaskan upaya menghilangkan enabling environment itu merupakan tugas yang sangat berat bagi pemerintah.
"Narkotika semakin banyak varian dan cara penyebarannya. Ada lagi pihak yang memiliki keahlian baru yaitu narkoterorisme, khususnya para napi atau eks napi. Polri juga hadapi ancaman kekinian yaitu kejahatan Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia)," ucapnya.
Di samping itu, Polri saat ini harus inovatif dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau anggotanya agar memiliki pengetahuan luas baik secara akademik maupun praktik lapangan.
"Polisi dituntut harus sigap dan tanggap menghadapi perkembangan ancaman baru. Terorisme memiliki perkembangan metode dalam menggerakkan aksinya," tuturnya.