Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sepaku, Pastikan Kualitas BBM Terjaga
Advertisement . Scroll to see content

What's Up Kemenkumham: Humas itu Menguasai, Bukan Dikuasai Teknologi

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:00:00 WIB
What's Up Kemenkumham: Humas itu Menguasai, Bukan Dikuasai Teknologi
Gelaran What’s Up Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menegaskan bahwa humas tidak boleh ketergantungan terhadap teknologi. (Foto: dok Kemenkumham)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kehadiran teknologi telah mengubah cara kerja di berbagai bidang, termasuk kehumasan. Namun, humas tidak boleh ketergantungan terhadap teknologi. Humas sudah seharusnya menguasai teknologi, dan bukan dikuasai teknologi.  

Hal ini disampaikan oleh Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya dalam keynote session-nya pada acara ‘What’s Up’ Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Dia mengatakan, memang benar bahwa transformasi digital mengandalkan teknologi, namun public relation (PR) harus mampu mengendalikannya.  

Dalam presentasinya ‘Be an Incredible Government Public Relation (GPR) for Creating Positive Image’ dengan tema ‘GPR in the Turbulent Time’, Hermawan mengatakan bahwa manusia harus lebih pintar daripada teknologinya. Dirinya mengibaratkan bak seorang pilot yang harus lebih pintar daripada pesawatnya.

“PR sekarang ini kalau ndak pakai teknologi, ya salah. Anda mesti memakai SEO (search engine optimization), melakukan apapun untuk menghimpun informasi sebanyak mungkin, memakai ChatGPT (Generative Pre-training Transformer). Tetapi akhirnya manusia yang menentukan, pilot itu menentukan daripada pesawatnya,” ujarnya di Double Tree by Hilton Hotel, Cikini, Jakarta, Selasa (27/2/2024).  

GPR ini, lanjut Hermawan, wajib memanfaatkan teknologi informasi supaya tidak kalah dengan media. Sebagai GPR, teknologi bisa meningkatkan nilai, kecepatan, produktivitas, dan improvement.

“Anda kelihatan profesional kalau anda pakai teknologi. Tapi, unsur manusianya juga jalan. Begitu juga humas, (informasi dari teknologi) jangan ditelan (begitu) saja. Teknologi ngasih  begini. Jangan (langsung) dituruti, jadi Anda mesti mengolah lagi nih,” ucapnya.

Hal senada turut disampaikan Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Kemenkumham Hantor Situmorang. Menurutnya, kehadiran teknologi ini juga bisa menghadirkan peluang jika dimanfaatkan dengan benar. Tidak hanya mempermudah, tapi juga bisa memberi inovasi inovasi baru di dunia kehumasan.  

“Namun, teknologi terus berkembang dan para praktisi humas harus siap dengan  perkembangan itu sendiri. Kehumasan di era digital semakin canggih, cepat dan praktis. Perkembangan ini melahirkan berbagai tantangan,” ucapnya saat membuka kegiatan  ‘What’s Up’.  

‘What’s Up’ yang merupakan akronim dari ‘Waktunya Humas Meet Up’ merupakan kegiatan  koordinasi dan penguatan kehumasan Kemenkumham yang melibatkan pranata humas dan  pemangku kehumasan unit utama maupun kantor wilayah seluruh Indonesia.  

Tak kurang dari 800 orang peserta ikut andil dalam perhelatan ini, baik secara daring maupun luring melalui media zoom dan live streaming YouTube. Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari, yaiut sejak Selasa 27 Februari hingga Jumat 1 Maret 2024.  

Selain menghadirkan Hermawan Kartajaya, forum ini juga menghadirkan sejumlah pembicara  andal seperti Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Widiarsi Agustina yang akan  memberikan materi cara membuat strategi kehumasan pemerintah, dan public figure Melanie  Putria dengan materi public speaking-nya.  

Kemudian, masih ada Arianne Santoso dari Google Indonesia, Niko Atmadja dari Meta Indonesia, Rofi Uddarojat dari TikTok Indonesia, serta perwakilan pembicara dari Dewan Pers, Pertamina, GoTo, dan Telkomsel.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut