Wiranto Sebut Hoaks Meneror Psikologi Masyarakat
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Berita bohong atau hoaks yang sengaja disemburkan disebut hanya untuk membuat teror psikologi di masyarakat. Teror tersebut, tidak lain bertujuan mengganggu jalannya pelaksanaan Pemilu 2019 pada April mendatang.
"Berita-berita palsu, buatan, berita bohong yang dilansir ke publik saya kira ini teror. Meneror psikologi masyarakat. Oleh karena itu, ya kita hadapi sebagai teror," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto saat memimpin rapat koordinasi persiapan pengamanan Pemilu 2019 di Kantor Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
 
                                Mantan Panglima ABRI itu meminta aparat penegak hukum segera mengatasi teror yang marak melalui penyebaran berita palsu tersebut. "Segera kita atasi dengan cara-cara tegas, tapi bertumpu kepada hukum," ucapnya.
Dia menilai, berita bohong atau hoaks telah membangun opini seakan Pemilu 2019 akan berlangsung tidak aman dan berpotensi terjadinya kecurangan. Hoaks tersebut, berpotensi memunculkan kerusuhan-kerusuhan dan meningkatnya eskalasi politik dan keamanan saat berlangsungnya pemilu serentak yang berlangsung pada 17 April 2019.
 
                                        "Tujuannya apa, agar masyarakat ketakutan untuk memilih, masyarakat ngabur ke luar negeri sebelum Pemilu. Saya katakan jangan, ini isu tidak ada dasar," tuturnya.