Ajak Anak Duduk di Kursi Depan Mobil, Ini Bahaya yang Mengintai
JAKARTA, iNews.id - Fitur keselamatan pada mobil seperti seat belt dan airbag menjadi standar wajib pada kendaraan. Namun, di balik itu semua sebagian fitur keselamatan tersebut sejatinya diperuntukan bagi penumpang dewasa.
Jika Anda membaca dengan seksama di bagian sunvisor atau tudung sinar matahari tertulis larangan menempatkan anak kecil atau seseorang bertubuh mungil di kursi depan. Apakah Anda termasuk lalai atas peringatan ini?
Banyak orang tua tidak memperhatikan akan hal ini. Jika anak kecil duduk di jok depan, sangat berisiko ketika terjadi benturan atau kecelakaan. Anak bisa cedera bahkan kematian.
"Bila anak kecil duduk di jok depan, sabuk keselamatan justru menjadi tidak aman baginya. Umumnya, sabuk keselamatan yang terpasang di bagian depan memang bukan didesain untuk anak kecil," ujar Toni Setiawan, pemilik bengkel Ramanda Auto Service, Margonda, Depok saat dihubungi iNews.id, Selasa (13/3/2018)

Sabuk keselamatan tersebut memiliki tiga titik pengikat. Untuk dapat mengenakannya, sabuk harus melintang melewati bahu namun tidak mengenai leher, pangkuan sabuk juga harus serendah mungkin di atas pinggul dan angkur sabuk tidak boleh lebih rendah dari bahu.
Sabuk keselamatan biasanya sudah dilengkapi fitur emergency locking retractor (ELR) yang akan menghentikan sabuk ketika mengendur tiba-tiba serta pretensioner yang akan mengeratkan sabuk bila terjadi kecelakaan. Ketika fitur-fitur tersebut aktif, maka ini akan berisiko mencederai leher (tercekik) atau kepala anak.
"Airbag berfungsi untuk menghindarkan penumpang dari benturan dashboard mobil ketika terjadi benturan keras pada mobil. Walau fungsinya untuk keselamatan berkendara namun airbag punya kekuatan yang bisa menyebabkan kematian atau cedera serius," jelas Toni.
Setidaknya dari posisi pengemudi atau penumpang depan harus berjarak 25 cm dari airbag. Bila anak ditempatkan di jok depan, maka risiko airbag melukai anak akan jauh lebih besar. Bukan tidak mungkin kepala anak tertekuk dan justru menyebabkan kematian pada anak ketika airbag keluar dengan keras.
Editor: Dani M Dahwilani