Produsen Mobil Swedia Bangun Interior Kendaraan dari Bahan Daur Ulang

Minggu, 16 Februari 2020 - 13:33:00 WIB

Polestar berusaha mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang seperti pada jok. (Foto: Carscoops)

STOCKHOLM, iNews.id - Merek mobil asal Swedia, Polestar menampilkan interior kendaraan dari bahan ramah lingkungan. Mereka berusaha mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

Teknologi Bcomp powerRibs dan ampliTex yang mereka gunakan mengubah serat menjadi panel interior ringan pada kendaraan. Bahan bio semacam ini dinilai sangat ideal untuk lingkungan berkelanjutan.

Satu Platform, Ini Perbedaan Suzuki XL7 dan Ertiga

"Sudah jelas untuk menjadi benar-benar berkelanjutan kami harus mengevaluasi setiap elemen yang masuk ke mobil kami," ujar CEO Polestar, Thomas Ingenlath seperti dilansir dari Carscoops, Minggu (16/2/2020).

“Bagi Polestar, keberlanjutan bukan hanya tentang powertrain listrik. Pengembangan solusi baru yang inovatif ini akan kami perkenalkan di mobil masa depan," katanya.

Penjualan Tembus 700 Unit, Mengawali 2020 BMW Group Luncurkan MINI Cooper Clubman

Untuk kursi, bahan rajutan 3D diimplementasikan dengan cara mengurangi limbah dan mempromosikan sumber bahan daur ulang. Ini berkat benang tunggal yang digunakan untuk menghasilkan komponen individu tiga dimensi, sedangkan bahan dasarnya 100 persen benang daur ulang yang berasal dari botol PET.

Industri anggur dan perikanan dapat berkontribusi juga, dengan gabus dan jaring ikan didaur ulang dimasukkan ke dalam interior mobil. Misalnya, bahan limbah dari proses pembuatan gabus dapat diintegrasikan ke dalam komponen interior PVC, sementara Nylon 6 yang didaur ulang (berasal dari jaring ikan yang dibuang) dapat diubah menjadi karpet anyaman.

"Yang penting, kita tidak perlu mengorbankan desain dan kemewahan dengan bahan-bahan ini," kata bos desain Polestar Maximilian Missoni.

“Jika memungkinkan eksekusi lebih premium, mutakhir, modern dan penuh gaya yang meningkatkan produk kami dipimpin oleh desain. Ini juga menghadirkan tantangan positif, memberi makna baru pada desain interior. Kami dapat memperoleh estetika baru dari konteks dan teknologi baru, memungkinkan masyarakat untuk maju,” ujar Thomas.

Editor: Dani M Dahwilani