Punya Motor Matic, V-belt Wajib Diganti 3 Bulan Sekali
JAKARTA, iNews.id - Pasar sepeda motor matik di Indonesia terus berkembang. Banyak masyarakat yang lebih memilih motor jenis ini karena lebih praktis dibanding dengan model motor lain, seperti sport, trail dan bebek.
​​Jika diperhatikan, motor matik​ tidak memiliki rantai seperti kebanyakan motor lain. Motor matik menggunakan​ V-belt sebagai penghubung antara gear roda dan gear mesin. Komponen ini berfungsi sebagai pengganti rantai untuk menggerakkan roda motor.
​V-belt berfungsi membuat putaran dari pulley bagian depan (engine) ke pulley belakang (roda). Karena perannya yang sangat vital komponen​ ini harus menjadi perhatian bagi para pengguna motor matik. Lantas, bagaimana tanda-tanda V-belt saatnya harus diganti?
"​Setiap pengendara motor matic bagian yang paling rentan mengalami kerusakaan adalah bagian V-belt. Pergantian V-belt harus dilakukan secara berkala dan jika Anda merasakan motor bergetar atau berisik, tarikan motor lemah, hingga ada noise di komponen kopling​ segera ganti V-belt sebelum putus​," ujar ​Iyus Permana, pemilik bengkel Sukses Motor​ saat berbincang dengan iNews.id.
V-belt harus diganti bila pemakaiannya melewati batas maksimum karena biasanya mengalami retak yang mengakibatkan getaran pada motor. ​Retakan tersebut juga menjadi penyebab V-belt putus karena terus dipaksa bekerja.​
"Standar penggantian V-belt​ harus dilakukan​ setiap 30.000 kilometer​ atau dalam kurun waktu tiga bulan sekali​. Putus enggak putus harus diganti," ungkapnya.
Salah satu cara merawat V-belt agar tetap awet disarankan pengguna motor membersihkan V-belt apabila kendaraan sudah melebihi 20.000 kilometer. Selain itu juga harus rajin memberikan cairan belt dressing.
"V-belt harus bersih dari debu, air, kotoran maupun oli. Harus diperiksa rutin di dealer motor untuk menghindari V-belt putus di tengah jalan dan jika ini terjadi sangat merepotkan," ​tandasnya
Editor: Dani M Dahwilani