Seperti Mobil, Piaggio Akan Pasang Airbag di Motor

JAKARTA, iNews.id - Sistem keselamatan pengendara airbag atau kantong udara menjadi fitur safety yang wajib disematkan pada mobil. Di mana airbag akan mengembang untuk melindungi pengedara dari benturan saat terjadi tabrakann. 

Namun, untuk sepeda motor menjadi sesuatu yang baru. Sejauh ini solusi keamanan airbag sepeda motor pertama kali diterapkan pada Honda Gold Wing pada 2006. 

Baca Juga

Cara Merawat Kaca Mobil agar Tidak Berjamur dan Kusam

Menyusul Honda, Piaggio Group mengumumkan akan memasang teknologi ini pada motornya. Ini setelah Piaggio menandatangani kerja sama dengan Autoliv mengembangkan sistem airbag pada kendaraan roda dua. 

Dilansir dari Ride Apart, Selasa (9/11/2021), tidak ada rincian lebih lanjut yang diumumkan kedua perusahaan tersebut selain pernyataan “airbag akan dipasang pada rangka kendaraan dan akan mengembang dalam milidetik.” 

Baca Juga

Mengerikan, Mobil Berisi Bayi 1 Tahun Terjatuh dari Jembatan yang Tiba-Tiba Naik

Grup Piaggio yang mencakup merek Piaggio, Vespa, Aprilia, dan Moto Guzzi, bersama Autoliv telah mengembangkan konsep pertamanya dan telah melakukan uji tabrak skala penuh.  

Peranti keselamatan nantinya akan fokus pada potensi komersialisasi di masa depan. 

"Autoliv berkomitmen pada visi kami untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menyediakan solusi penyelamatan jiwa kelas dunia untuk mobilitas dan masyarakat. Sebab itu, kami mengembangkan produk yang secara khusus melindungi pengguna jalan yang rentan," ujar Presiden dan CEO Autoliv Mikael Bratt dalam pernyataannya. 

Sebelumnya, pada September 2021, perusahaan airbag itu telah mengajukan paten terkait keselamatan sepeda motor. Mekanisme ditanamkan dengan satu set setang yang memisahkan diri untuk membantu pengendara menghindari cedera saat terjadi kecelakaan.  

Namun, itu masih dalam tahap pengembangan. Kedua pihak perusahaan akan melaporkan secara up to date terkait hasil analisa pengembangannya. 

“Pengembangan produk ini merupakan bagian integral dari keberlanjutan agenda dan langkah penting menuju tujuan kami untuk menyelamatkan 100.000 nyawa per tahun pada 2030,” kata Mikael.

Editor: Dani M Dahwilani