4 Kebiasaan Buruk Bikin AC Mobil Cepat Rusak
JAKARTA, iNews.id - Air conditioner (AC) alias penyejuk udara pada kendaraan menjadi fitur sangat penting terutama di negara yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Kabin mobil yang kedap ditambah udara panas, pengguna kendaraan akan seperti berada dalam oven bila tanpa AC.
Selain itu, AC juga berfungsi menghilangkan embun pada kaca saat suhu udara dalam mobil dan luar berbeda, terutama saat hujan atau malam hari yang dingin.
Namun, banyak pengguna kendaraan yang memiliki kebiasaan buruk membuat AC mobil cepat rusak. Jika terjadi demikian, mobil menjadi tidak nyaman dan membutuhkan biaya perbaikan tidak sedikit.
Berikut empat kebiasaan buruk yang membuat AC cepat rusak:
1. Menggunakan pengharum salah
Hindari menggunakan pengharum cair. Selain gampang tumpah, cairan yang menguap akan diserap AC sehingga terjadi endapan. Ini akan membuat AC cepat kotor. Jika tidak rajin memeriksa selain akan membuat AC menjadi tidak bekerja optimal emdapan cairan bisa membuat mobil bau apek
2. AC menyala saat mematikan mesin
Jika Anda mematikan mesin dalam posisi AC masih menyala itu dapat menguras aki mobil Anda. Saat starter mobil, AC secara otomatis akan bekerja.
Jka dibiarkan terus menerus bagian magnetic clutch pada komponen kompressor akan rusak. Ini membuat AC menjadi tidak dingin dan hanya mengeluarkan angin saja.
3. Malas servis AC
Kebiasaan buruk yang membuat AC mobil cepat rusak adalah malas servis. Jika Anda ingin AC tetap mengeluarkan udara dingin, maka harus rajin merawat secara berkala, periksa tekanan freon dan mengganti filter secara teratur.
4. AC jarang dihidupkan
AC tidak digunakan sama sekali dalam jangka waktu lama bisa berakibat buruk. Ini disebabkan oli dan zat pendingin di dalam kompresor tidak bersirkulasi dengan optimal.
Tidak menggunakan AC dapat menyebabkan kabin mobil lembab dan pengap. Disarankan saat menghidupkan atau memanaskan mobil nyalakan AC selama 10 menit dengan volume penuh setiap seminggu sekali untuk menjaga kinerja AC dan menjaga sirkulasi udara.
Editor: Dani M Dahwilani