5 Masalah pada Mobil yang Kerap Terjadi di Musim Hujan, Ini Cara Mengatasinya
3. Kaca mobil berembun
Cuaca dingin dan hujan seringkali menyebabkan embun terbentuk di kaca. Penyebab lainnya adalah kelembaban dalam kabin mobil karena paparan partikel air dari pendinginan udara AC. Sebelum mengganggu visibilitas dan keamanan berkendara, lakukan service AC tiap 3 bulan sekali untuk mencegah proses pengembunan.
Manfaatkan fitur resirkulasi pada mobil untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam tanpa mengubah suhu AC, sehingga mencegah perbedaan suhu yang dapat menyebabkan embun terbentuk di kaca mobil.
4. Rem tidak pakem
Ketika berkendara di atas permukaan jalan yang basah, sistem pengereman mungkin menjadi kurang responsif. Air yang terjebak di antara kampas rem dan cakram dapat mengganggu kontak antara kedua komponen tersebut.
Untuk menghindari kondisi itu, pengendara disarankan melakukan perawatan secara rutin untuk memeriksa kondisi minyak rem dan menggantinya, terutama jika mobil sudah mencapai 40.000 kilometer.
Selain itu, ban yang sudah aus juga dapat mengurangi traksi sehingga membuat mobil sulit berhenti dalam kecepatan tinggi. Pada ban sudah terdapat simbol Tread Wear Indicator (TWI) untuk membantu pengendara mengukur batas keausan yang diperbolehkan. Jika kembang ban telah mencapai segitiga TWI, sebaiknya segera mengganti ban.
5. Risiko mengalami aquaplaning
Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan kontak dengan aspal karena genangan air, mengakibatkan hilangnya traksi dan ketidakstabilan kendaraan. Ini disebabkan ketebalan genangan air dan kecepatan mobil yang tinggi membuat alur ban tidak mampu mengalirkan air dengan efektif.
Untuk mencegah aquaplaning, hindari kecepatan di atas 60 km/jam saat hujan. Pastikan juga kondisi ban tidak botak, karena ini dapat mengakibatkan ban tidak mampu melakukan pembuangan air dan menyulitkan pengereman, sehingga mobil kehilangan kendali.
Editor: Dani M Dahwilani