Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4 Penyebab Radiator Mobil Bocor, Jangan Sampai Mesin Overheat!
Advertisement . Scroll to see content

Antisipasi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Bagian Mobil yang Perlu Dipantau

Senin, 06 November 2023 - 20:27:00 WIB
Antisipasi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Bagian Mobil yang Perlu Dipantau
Ilustrasi mengendarai mobil. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

Sebaiknya juga kipas radiator tersebut diservis setiap tiga hingga lima tahun sekali. Tak kalah penting adalah rutin memantau posisi cairan radiator. Terlebih pada kendaraan harian yang jam operasionalnya tinggi. 

“Suhu mesin saat bekerja ada direntang 72-95 derajat celcius, jika di bawah itu atau lebih tinggi lagi sama-sama membuat mesin tidak bisa bekerja optimal, bahkan menjadi berbahaya jika panasnya tidak terkendali,” kata Dhany.

Saat pemeriksaan posisi air radiator, perlu disadari juga bawah kinerja radiator akan dipengaruhi oleh cairan atau coolant di dalamnya. Cairan ini fungsinya mempertahankan stabilnya suhu mesin mobil saat bekerja. Oleh karena itu perlu dipastikan memeriksa volume air radiator, termasuk reservoir, secara berkala.

Apalagi kini makin banyak pemakaian mesin modern dengan kapasitas yang kecil namun telah mengadopsi teknologi turbocharger dan direct injection. Tentu spesifikasi tersebut punya potensi besar dalam membuat suhu mesin menjadi sangat panas. Hal ini jelas membuat peran coolant menjadi kian penting dalam menjaga suhu kerja mesin tetap direntang optimal.

Berkurangnya air radiator yang tidak terpantau kerap kali jadi awal terjadinya panas berlebih pada mesin mobil atau sering disebut overheat. Namun ada baiknya tidak memanfaatkan air biasa untuk diisikan ke radiator. 

“Secara prinsip, baik air biasa dan maupun coolant bisa menjadi media pelepasan panas bagi radiator. Tetapi keduanya sebenarnya akan mendatangkan hasil yang berbeda, kata Dhany.

Dia mengatakan air biasa memang punya kemudahan untuk memperolehnya. Berbeda dengan coolant yang dibuat dengan sejumlah formula khusus guna meningkatkan performa pendinginan. Salah satu perbedaan mendasar dari air biasa adalah kehadiran aditif anti karat pada coolant.

Selain itu, kandungan glycol di dalam coolant juga memegang peran penting. Komposisinya perlu diracik dengan tepat untuk disesuaikan dengan kebutuhan mesin dan kondisi lalu lintas dikeseharian.

Seperti mesin berteknologi direct injection, tentu memerlukan kandungan glycol tinggi agar tidak mudah menguap. Hal berbeda untuk mesin in-direct injection yang lebih memerlukan transfer panas optimal.

Untuk itulah, Master Radiator Series menyediakan beragam jenis radiator coolant untuk memenuhi beragam kebutuhan mesin di Indonesia. Dari Master Radiator Cool, Premixed dan Gold berteknologi ramah lingkungan (Organic Acid Technology).

Hal yang khusus yang bisa diperoleh dari coolant adalah tidak mudah menguapnya cairan sehingga masa pakainya lebih panjang daripada air biasa. Dhany menjelaskan lagi bahwa ada berbagai formula yang terkandung dalam produk coolant. “Salah satu unsur di dalam produk Master yang kami racik juga mengandung bahan organik yang bisa memperpanjang usia pemakaian air radiator,” urainya.

Diingatkan kembali oleh Dhany bahwa coolant punya masa pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan air biasa namun tetap diperlukan kesempatan untuk menjaga mutu cairan radiator. Ada baiknya saat mobil sudah menempuh jarak 20.000 sampai 40.000 kilometer.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut