Aturan Sopir Bus di Indonesia, dari Wajib Berdasi hingga Tak Boleh Tinggalkan Sholat
JAKARTA, iNews.id - Standar perusahaan otobus (PO) di Indonesia perlahan semakin baik. Perusahaan membelakukan peraturan ketat bagi sopir dan pengemudi agar pelayanan terjaga.
Uniknya, masing-masing PO bus memiliki cara atau aturan berbeda dalam meningkatkan kedisiplinan sopir yang menjadi ujung tombak perusahaan. Dari harus pakai seragam, memakai dasi, tidak merokok hingga harus menjalankan sholat lima waktu
Seperti apa detailnya? Dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, berikut aturan yang wajib diikuti sopir di beberapa PO bus Indonesia yang menarik perhatian.
Selama ini, PO Harapan Jaya dikenal konsiten dalam memberikan layanan dan kenyamanan bagi penumpang. Sopirnya pun dikenal kalem dan tidak pernah ugal-ugalan.
"Harapan Jaya konsisten, pengemudinya sabar. Sasis premium semua ada, tapi pengemudinya tenang," kata Kurnia Lesani Adnan (Sani), pengurus IPOMI dan direktur PO SAN dalam wawancara dengan pemilik PO Harapan Jaya, Sugiono Utama di kanal YouTube PerpalZ TV.
"Saya pernah menguji sopir Harapan Jaya. Saya kasih tips Rp200.000 untuk untuk tarik gas. Maaf, kalau Rp200.000 saya masih bisa minta ke bos. Saya kaget dan merasa terpukul. Ternyata begitu displinnya sopir di sini," ujarnya.
Sementara itu, Sugiono mengungkapkan pengemudi untuk bus AKAP adalah yang tepilih dan sudah memiliki jam terbang tinggi. Sebagai bentuk dedikasi dalam pekerjaan, sopir di bus PO Harapan Jaya wajib memakai dasi.
"Sopir diwajibkan berdasi. Ini untuk imej, bukan dilihat dari nilai kainnya murah atau mahal. Perasaan saya memiliki keyakinan saat itu (mereka) bisa menjalankan tugas dengan baik. (saya yakin) tidak akan membuat ugal-ugalan," ujar Sugianto.
PO SAN
Untuk menjadi pengemudi PO Siliwangi Antar Nusa (SAN) memiliki lima syarat untuk bisa gabung perusahaan bagi pengemudi. Pertama berahlak, disiplin, jujur, tanggung jawab dan rasa memiliki.
“Tiap pegawai di sini harus punya akhlak yang baik. Tanpa akhlak yang baik kami tak bisa berikan pelayanan terbaik. Mereka juga harus jujur, berdisiplin tinggi, bertanggung jawab dan punya rasa memiliki,” kata pemilik PO SAN Hasanuddin Adnan akun YouTube PerpalZ TV.
Pegawai atau kru bus yang bekerja di PO SAN tidak boleh merokok selama bekerja. Perusahaan sampai memasang kamera pengawas untuk menegakkan kedisiplinan.
PO Haryanto dikenal sebagai bus yang memiliki banyak penggemarnya. Haji Haryanto dan sang putra Rian Mahendra menjadi ikon PO bus ini hingga dikenal banyak masyarakat.
Dalam filosofinya, PO haryanto menjadikan usaha sebagai ladang ibadah. Sebab itu, mereka menekankan kepada pengemudi dan kru untuk menjalankan Sholat lima waktu. Jika sedang diperjalanan pengemudi diipekenankan untuk sholat.
Dalam akun Instagramnya, Rian Mahendra mengungkapkan semua perusahaan berharap memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik. Sebab itu, mereka sangat selektif dalam memilih karyawan dengan melihat pendidikan dan latar belakang kehidupannya.
Namun, ini tidak berlaku seutuhnya di PO Haryanto. Rian Mahendra yang merupakan putra pemilik perusahaan Haji Haryanto mengatakan, perusahaan tidak hanya menerima karyawan yang baik, tapi juga orang-orang yang ingin baik. Hal tersebut diungkapkannya dalam akun Instagram.
"Semua perusahaan berharap bisa memiliki sumber daya atau SDM yg baik.. tak heran jika banyak perusahaan yg tidak menerima lamaran kerja dari orang2 bertattoo.. atau mantan narapidana.. apalagi di bidang transportasi yg setiap saat kerjanya membawa nyawa manusia.. sudah pasti mereka ingin memiliki karyawan yg berpendidikan.. bermoral baik.. dan memiliki track record masa lalu yg baik..," tulisnya.
"Tapi beda halnya dengan Bapak Haji Haryanto .. 2.000 orang lebih karyawannya di PT Haryanto Motor Indonesia.. 80% karyawan lelaki di dalamnya memiliki tattoo dan latar belakang pendidikan yg rendah.. serta track record masa lalu yg buruk..," kata Rian Mahendra.
Dia menuturkan Haji Haryanto menjadikan perusahaan sebagai jalan pertaubatan. Sebab itu, perusahaan dipimpin tidak hanya menerima orang-orang baik, tapi juga menerima orang yang ingin baik. "Waktu yg akan membuktikan bertahan atau tidak nya mereka di perusahaan ini.. seiring dengan kekuatan mereka menjaga keinginan dan usaha mereka utk memperbaiki hidup..," ujarnya.
Dia mengatakan, Allah telah memberikan amanah berupa sebuah perusahaan. Inilah salah satu bentuk dakwah H Haryanto kepada umat, yaitu membawa dan mengajak mereka semua ke jalan yang telah diridhoi Allah.
Editor: Dani M Dahwilani