Bos Xiaomi Ketakutan Jual Mobil Listrik, Ini yang Membuatnya Khawatir
JAKARTA, iNews.id - CEO Xiaomi Lei Jun mempunyai ketakutan dalam menjual mobil listrik. Ketakutan yang dirasakannya ini dibagikan dalam sebuah wawancara.
Dalam wawancara dengan CCTV, Jun mengatakan ada beberapa kekhawatiran dalam menjual mobil listrik pertamanya, Xiaomi SU7. Salah satunya soal biaya produksi mobil.
Menurut Jun, biaya produksi mobil listrik sangat besar dibanding membuat barang elektronik. Bahkan sangat besar dibanding membuat mobil konvensional biasa.
Dia mengaku telah berinvestasi sebesar 10 miliar yuan atau sekira Rp21,7 triliun. Dia juga telah merekrut 3.400 orang agar Xiaomi bisa membuat mobil listrik. Investasi besar-besaran itu terpusat di pabrik mobil listrik Xiaomi yang ada di Shenzhen, China.
"Yang saya khawatirkan mobilnya tidak populer dan tidak ada yang mau beli," katanya serius.
Jun juga mengaku masalah produksi juga jadi kekhawatiran besar. Waktu tunggu produksi dan distribusi mobil yang sangat panjang akan merugikan buat Xiaomi.
Bukan hanya sebagai produsen mobil listrik tapi juga citra dari perusahaan elektronik yang sudah punya nama besar.
"Saya khawatir jika konsumen perlu menunggu mobil mereka hingga setahun, reputasi kami tercederai," ujarnya khawatir.
Meski khawatir besar, Jun dikutip South China Morning Post justru mengaku sangat bersemangat untuk jualan mobil listrik. Dia malah yakin mobil listrik Xiaomi bisa bersaing dengan Tesla.
Mobil listrik Xiaomi menurutnya punya banyak kesempatan karena pasar otomotif di China sangat menggiurkan. Segmen mobil listrik juga terus berkembang dimana pada 2023 ini saja hingga November sudah terjual sebanyak 8,05 juta mobil listrik.
Editor: Dini Listiyani