Bukan Tesla, Ini Produsen Mobil Listrik Pertama di Dunia

JAKARTA, iNews.id – Kendaraan listrik saat ini semakin populer hadir dari berbagai model metek. Selain hemat karena tak perlu membeli BBM, mobil listrik juga berperan besar dalam mewujudkan lingkungan bersih.

Dikutip dari Energy, mobil listrik sebenarnya bukan barang baru karena sudah tercipta sejak tahun 1800-an, di Hungaria, Belanda, dan Amerika Serikat. Mereka memulai konsep kendaraan bertenaga baterai dan menciptakan beberapa mobil listrik skala kecil pertama.

Baca Juga

Viral Lamborghini Parkir di Tempat Pengisian Daya Mobil Listrik, Pemilik Tesla Protes

Robert Anderson, seorang penemu Inggris, mengembangkan kereta listrik pertama sekitar waktu yang sama. Lalu pada paruh kedua abad ke-19, penemu asal Prancis dan Inggris membangun beberapa mobil listrik praktis pertama.

Sementara di AS, debut mobil listrik sukses sekitar 1890-an berkat William Morrison, seorang ahli kimia yang tinggal di Des Moines, Iowa. Kendaraan enam penumpangnya mampu melaju cepat, yang memicu minat pada kendaraan listrik.

Baca Juga

Total Ada 43 Brand Motor Listrik di Indonesia, Bikin Nangis Penjualan Baru 1.000 Unit per Bulan

Beberapa tahun kemudian, kendaraan listrik dari produsen berbeda mulai bertebaran di New York City, bahkan lebih dari 60 taksi menggunakan mobil listrik. Barulah pada 1900-an, mobil listrik berada pada masa kejayaannya.

Dalam kurun waktu 10 tahun, mobil listrik terus menunjukkan peningkatan penjualan yang memperlihatkan sepertiga kendaraan berbasis listrik. Bahkan, Thomas Alva Edison mengatakan mobil listrik akan menjadi kendaraan masa depan.

Baca Juga

Bukan Eropa, Populasi Mobil Listrik Terbanyak di Dunia Ternyata China dan India

Henry Ford yang merupakan pendiri Ford Motor Company, bekerja sama dengan Edison mengembangkan mobil listrik dengan harga murah pada 1914. Akhirnya terciptalah mobil listrik keluaran Ford dengan nama Model T yang merevolusi transportasi dan industri Amerika.

Baca Juga

Baru 2 Pabrik yang Siap, Kapasitas Produksi Mobil Listrik di Indonesia 13.000 Unit per Tahun

Henry Ford menjual dua varian Model T, berbahan bakar minyak dan listrik. Itu dijual dengan harga 650 dolar AS untuk yang menggunakan bahan bakar minyak dan 1.750 dolar AS untuk model listrik.

Meski mobil listrik Model T cukup laris, tapi kejayaannya tidak bertahan lama akibat semakin baik sistem mesin pembakaran. Ford juga lebih banyak menerima permintaan Model T berbahan bakar minyak dibandingkan bertenaga listrik.

Faktor ekonomi masyarakat yang lebih mudah membeli mobil berbahan bakar minyak menjadi penyebab permintaan akan mobil berbahan bakar fosil lebih tinggi. Harga BBM yang jauh lebih murah setelah ditemukannya minyak di Texas juga menjadi pemicunya.

Tetapi pada 1976, kongres mengesahkan Undang-Undang Penelitian, Pengembangan, Demonstrasi Kendaraan Listrik dan Hybrid. Departemen Energu AS juga mendukung penelitian dan pengembangan kendaraan listrik dan hybrid.

Pada 1997, Toyota membuat gebrakan dengan menghadirkan Prius yang merupakan kendaraan listrik hybrid. Memasuki 2000, Prius resmi dijual di seluruh dunia dan popularitasnya makin besar setelah selebritas dunia banyak yang menggunakannya.

Saat Tesla hadir dengan mobil listrik pada 2008, masyarakat mulai melirik kembali kendaraan bertenaga baterai tersebut. Namun, harganya yang sangat tinggi membuat mobil ini hanya dapat dinikmati kalangan atas.

Tetapi seiring berkembangnya teknologi, beberapa produsen mulai menciptakan mobil listrik yang lebih ramah di kantong. Pengembangan baterai solid-state juga bakal membuat kendaraan listrik menjadi jauh lebih murah.

Editor: Dani M Dahwilani