Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Insentif Mobil Listrik Dihentikan Tahun Depan, Begini Sikap Gaikindo
Advertisement . Scroll to see content

China Minta Insentif Mobil Listrik Dihapus Bertahap

Selasa, 28 Oktober 2025 - 06:57:00 WIB
China Minta Insentif Mobil Listrik Dihapus Bertahap
Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) mengusulkan insentif mobil listrik dihentikan secara bertahap.  (Foto: Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) meminta insentif mobil listrik (EV) dihentikan secara bertahap. Ini dilakukan untuk menjaga pasar mobil listrik dan industri otomotif Tiongkok lebih sehat.

Seperti diketahui, beberapa negara menerapkan insentif untuk mobil listrik agar masyarakat mau beralih dari kendaraan konvensional. Ini juga dilakukan pemerintah Indonesia dengan membebaskan sejumlah pajak.

Dilansir Cnevpost, Selasa (28/10/2025), Sekertaris Jenderal CAAM Chen Shihua meminta pemerintah China untuk mengenakan pajak pembelian NEV (Kendaraan Energi Baru) secara bertahap. Dia mengusulkan pembelian mobil listrik pada 2027 mengenakan pajak sebesar 7 persen.

Menurut Chen, hal ini dilakukan untuk membuat industri mobil listrik di China dapat bertahan. Chen menyampaikan seruan tersebut saat memberikan sambutan dalam konferensi laporan tahunan statistik industri otomotif 2025 di Changsha, Hunan.

"Industri otomotif China terus menghadapi permintaan domestik yang melambat, tekanan inventaris berkelanjutan memerlukan manajemen yang teliti," ujar Chen dalam unggahan WeChat yang dirilis oleh CAAM.

Pada saat yang sama, Chen menyatakan risiko perang harga tetap ada, ketegangan geopolitik mengganggu stabilitas rantai pasokan, dan sektor ini terus menghadapi tekanan operasional signifikan.

Chen juga menyampaikan China harus terus memajukan kebijakan yang menstabilkan pertumbuhan ekonomi sekaligus memanfaatkan sepenuhnya potensi ekspansi pasar.

Seperti diketahui, selama beberapa tahun terakhir China telah menerapkan langkah-langkah stimulus untuk industri NEV. Ini termasuk subsidi pembelian dan insentif pengurangan pajak yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pesat sektor ini.

Selain itu, para produsen kendaraan roda empat setrum asal China turut menghadapi tekanan berkelanjutkan pada profitabilitas industri. Ancaman perang harga hingga ketegangan geopolitik juga dinilai dapat mengganggu stabilitas rantai pasok.

Industri kendaraan listrik di China juga sedang menghadapi tekanan operasional signifikan. Pemerintah didesak untuk segera mengambil keputusan.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut