Covid-19 Meningkat, Toyota Akan Sesuaikan Produksi Kendaraan dengan Kondisi Pasar
JAKARTA, iNews.id - Jumlah orang yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diberlakukan pemerintah di Jakarta dan akan diperluas di wilayah sekitarnya guna memutus rantai Covid-19.
Langkah ini diikuti para pelaku industri. Salah satunya Toyota. Mereka menghentikan sementara produksi kendaraan pada 13-17 April 2020, serta menerapkan work from home (WFH) untuk karyawan perusahaan dan dealer.
Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Dimas Aska mengatakan Toyota telah menghentikan sementara produksi kendaraan di pabrik. Ini untuk menjaga lingkungan kerja dari penyebaran corona dan mengikuti imbauan pemerintah.
"Untuk sampai kapan produksi pabrik kami akan menyesuaikan dengan aturan pembatasan dari pemerintah, serta permintaan di pasar domestik. Kita telah memenuhi kebutuhan kendaraan di dealer-dealer sehingga stok kendaraan terjaga," ujarnya, saat dihubungi iNews.id melalui sambungan telepon.
Terkait imbauan pemerintah untuk tidak mudik pada Lebaran tahun ini, Dimas mengakui, kondisi ini memengaruhi penjualan. Untuk itu, pihaknya menyiapkan berbagai program untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat memiliki kendaraan.
Sebelumnya, Dimas mengatakan, perusahan saat ini telah membatasi aktivitas karyawan guna mencegah penyebaran virus corona. Ini berlaku secara nasional di seluruh cabang dan dealer Toyota.
"Sekarang dengan kebijakan ini tidak lebih 20 persen kerja dari kantor. Itu pun hanya pada posisi-posisi tertentu yang sifatnya pelayanan dan urgent," ujar Dimas.
Menurutnya, pekerjaan seperti penjualan di dealer mulai diarahkan ke digital. Bagi konsumen bisa mengunjungi channel-channel digital, seperti THS dan chatbot. "Untuk para sales mereka juga memberikan penawaran melalui komunikasi WhatsApp dan lainnya. Aktivitas tetap normal hanya caranya berbeda. Orang-orang tidak perlu ke bengkel atau delaer," katanya.
Untuk layanan yang sifatnya berat, lanjut Dimas, ada layanan antar jemput kendaraan ke rumah. setelah kendaran selesai mobil akan dikembalikan ke rumah. "Layanan ini semata-mata bukan hanya untuk melindungi karyawan tapi juga melindungi konsumen. Jadi konsumen terhindar dari penyebaran virus corona," ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani