Deretan Pemilik PO Bus Jadi Pengusaha Sukses meski Tak Lulus Sekolah

JAKARTA, iNews.id - Mendirikan perusahaan biasanya membutuhkan latar belakang pendidikan yang bagus. Tapi, berbeda dengan para pengusaha bus ini yang sukses membangun usahanya meski tak lulus sekolah.
Mengenyam pendidikan sampai setinggi-tingginya memang sangat penting sebagai bekal di masa depan. Namun, mereka yang tak beruntung, tak bisa memiliki hal tersebut, bahkan tak mampu untuk melanjutkan sekolahnya karena keterbatasan ekonomi.
Kendati begitu, hal tersebut membuat mereka pantang menyerah dan terus berusaha keras demi membuat kehidupan keluarganya menjadi lebih baik. Berbagai upaya dilakukan, hingga akhirnya menjadi seorang pengusaha bus yang sukses.
Lantas, siapa saja yang meraih kesuksesan meski tak lulus sekolah? Berikut deretan pemilik PO bus yang tak mampu menyelesaikan pendidikannya karena keterbatasan ekonomi seperti dirangkum pada Sabtu (11/2/2023).
1. H Nur Salim, PO Sahaalah
Pemilik PO Sahaalah, Haji Nur Salim memiliki kisah yang sangat inspiratif dalam perjuangannya untuk mencapai kesuksesan. Lahir di keluarga yang kurang mampu, dia memutuskan untuk membantu orang tua berdagang sejak kecil.
H Nur Salim merupakan seorang yatim, dan ayahnya tidak meninggalkan apa pun yang menjadi bekal bagi dirinya, saudara kandungnya, dan juga ibunya. Untuk itu, dirinya harus bekerja keras dan memutuskan untuk tak melanjutkan sekolahnya saat kelas 5 SD.
“Saya hanya sampai kelas 5 SD. Saya bilang ke ibu, enggak apa-apa saya tidak melanjutkan sekolah, saya akan bekerja. Saya tahu ibu sedih, tapi saya yakin bisa bangkit,” ujar Nur Salim dilansir dari kanal YouTube Perpalz TV.
Seiring berjalannya waktu, Nur Salim akhirnya menjadi sopir truk dan belajar dari banyak orang di sekitarnya mengenai dunia transportasi darat. Dirinya juga sempat bekerja di salah satu perusahaan otobus yang membuatnya semakin mengenal dunia bus.
Berbekal pengalaman yang dimilikinya, Nur Salim akhirnya mendirikan PO Sahaalah. Dia menyebutkan perusahaan ini hadir dari semua masalah yang dialaminya sebagai bekal dalam membangun usaha.
Meski sebagai operator bus baru di Jepara, Jawa Tengah, nama Nur Salim cukup disegani karena sudah menggeluti bidang tersebut sejak 1990-an. Kini, PO Sahaalah semakin berkembang dan menjadi salah satu bus Muriaan dengan layanan premium.
2. Farid Azhari, PO AB Trans Jaya
Ini merupakan perusahaan otobus yang masih sangat muda karena didirikan pada 19 Desember 2016 oleh Farid Azhari. Pria kelahiran 31 Desember 1991 itu diketahui tidak menyelesaikan pendidikannya saat menginjak kelas 3 SMK.
Farid memutuskan untuk keluar dari sekolahnya demi mengejar hobinya di dunia otomotif dan ingin menjadi pembalap motor. Sayang, cita-citanya tak tercapai dan dia memilih untuk bekerja menjadi sopir travel di Kota Malang.
Selama dua tahun menjadi sopir travel, pada 2013-2015, Farid berhasil mengumpulkan uang dan memutuskan berhenti dari pekerjaannya. Namun, dia bekerja lebih dulu di perusahaan konveksi milik orang tuanya sebelum membuka PO AB Trans Jaya.
Setelah uangnya terkumpul semakin banyak, barulah dirinya membeli beberapa unit bus untuk dijadikan armada pariwisata. Dirinya juga masih bekerja di perusahaan konveksi tersebut, sehingga dapat membeli beberapa unit bus lagi.
PO AB Trans Jaya sekarang terus berkembang dan menambah armadanya dengan membeli bus bekas dari PO lain. Penamaannya diambil dari singkatan nama sang istri, dan trans melambangkan transportasi, sera jaya yang diharapkan kesuksesan.
3. Rian Mahendra, Eks Direktur Operasional PO Haryanto
Rian Mahendra memang bukan pemilik PO bus, tapi dirinya memiliki kisah perjuangan yang sangat inspiratif. Berasal dari keluarga yang kurang mampu dalam hal finansial, dia berjuang bersama keluarganya untuk mengubah roda kehidupan.
Putra pertama dari Haji Haryanto itu mengaku tak lulus sekolah dan ijazah terakhir yang dimilikinya hanya sampai SMP. Tapi, kerja keras dalam membantu sang ayah dalam mendirikan PO Haryanto berbuah manis.
Kini, PO Haryanto menjadi salah satu perusahaan otobus terbesar di Jawa Tengah dengan ratusan unit armada yang digunakan untuk jalur AKAP dan juga pariwisata. Bahkan, perusahaan ini sekarang memiliki restoran sendiri.
Sayang, Rian mahendra sudah resmi tak menjabat sebagai pimpinan di PO Haryanto sejak pertengahan 2022. Melalui kanal YouTube miliknya, dia membagikan video saat ini bekerja dengan PO Bima yang bergerak di bidang bus pariwisata.
Editor: Vien Dimyati