Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ajaib! 3 Pria Ini Selamat Setelah 40 Jam Terapung di Laut akibat Terjangan Topan Kalmaegi
Advertisement . Scroll to see content

Dikritik di YouTube, Pabrikan Mobil Vietnam VinFast Polisikan Pemilik Mobil 

Minggu, 09 Mei 2021 - 11:03:00 WIB
Dikritik di YouTube, Pabrikan Mobil Vietnam VinFast Polisikan Pemilik Mobil 
Pabrikan mobil Vietnam, VinFast melaporkan salah satu pelanggannya yang mengkririk kendaraan tersebut. (Foto: Carscoops)
Advertisement . Scroll to see content

HANOI, iNews.id - Gara-gara mengkritik mobil VinFast yang baru dibelinya, YouTuber Tran Van Hoang mendapat masalah. Ini setelah merek mobil Vietnam itu tersinggung oleh kritikannya sehingga melaporkan ke polisi. 

Dalam video yang saat ini sudah dihapus, Hoang mengatakan dirinya bangga memiliki VinFast LUX A2.0 dan enggan menyoroti masalah.   

Namun, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, VinFast mengatakan pihaknya memiliki alasan yang cukup untuk membuktikan itu bukan keluhan biasa. 

Dalam video berdurahsi 29 meni di YouTube, Hoang mengeluhkan kesalahan pada sensor tekanan ban, wiper kaca depan, pengisi daya telepon nirkabel, pintu yang berdecit, dan pengalamannya dengan layanan dealer. 

Dalam pernyataan pada 2 Mei, perusahaan menulis video yang diposting Hoang berisi "konten tidak benar" yang dapat "memengaruhi reputasi VinFast."  Perusahaan menyatakan meskipun video telah dihapus, mereka telah menyimpan bukti dan mengirimkan ke polisi. 

 "Polisi telah menerima pengajuan kami dan telah menjadwalkan waktu untuk bekerja dengan Tuan Hoang," tulis perusahaan itu. 

YouTuber ini memiliki cukup banyak subscriber (455.000), jadi kekecewaan VinFast atas kritiknya mungkin bisa dimengerti.  Namun, langkah melibatkan polisi itu tidak biasa. 

"Ini adalah pertama kalinya kami melaporkan seseorang kepada pihak berwenang untuk melindungi reputasi kami dan pelanggan kami," kata VinFast kepada Reuters. 

Perusahaan yang didirikan orang terkaya Vietnam itu berencana untuk segera menjual kendaraan listriknya di Amerika Utara dan Eropa. Perusahaan akan mengejar orang-orang yang membuat masalah serupa dengan cara yang sama. 

“Jika insiden serupa terjadi saat beroperasi di Amerika Serikat, kami juga akan mengajukan permintaan kepada pihak berwenang sesuai dengan hukum setempat, dan untuk melindungi hak hukum kami,” katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut