Fakta-Fakta Kereta Kiamat China, Kecepatan Mendekati Cahaya dan Bawa Senjata Pemusnah Masssal
JAKARTA, iNews.id – China terus meningkatkan teknologi mereka untuk memperkuat lini pertahanan negara. Salah satunya dengan membuat kereta berkecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya untuk mengangkut dan meluncurkan senjata senjata pemusnah massal nuklir.
Itu yang membuatnya dijuluki sebagai “kereta kiamat”, yang akan bekerja dengan memanfaatkan jaringan berkecepatan tinggi yang luas di negara tersebut untuk membawa rudal balistik antar benua (ICBM).
Dikutip dari EurAsianTimes, Jumat (21/10/2022), proyek penelitian nasional pembuatan kereta kiamat tersebut didanai pemerintah pusat. Yin Zihong, profesor teknik sipil di Universitas Jiaotong Barat Daya, Chengdu, Provinsi Sichuan, memimpin tim ilmuwan dalam proyek tersebut.
Kereta api berkecepatan tinggi dianggap sebagai platform peluncuran potensial untuk serangan nuklir setelah sebuah studi baru para peneliti China menyarankan itu lebih cocok daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Di China, kereta dapat melaju hingga kecepatan 350 km/jam. Kereta ini juga memiliki desain yang ramping, dengan rangkaian 16 gerbong dengan memiliki berat sekitar 60 ton.
Berdasarkan data dari peluncuran uji sebelumnya yang dilakukan oleh militer China dan pemodelan komputer, Yin dan rekan-rekannya mensimulasikan pengoperasian sistem peluncuran kereta api berkecepatan tinggi.
Temuan mereka, yang diterbitkan dalam Journal of Southwest Jiaotong University, menunjukkan dalam beberapa keadaan, kereta api berkecepatan tinggi dapat bekerja lebih baik daripada kereta api industri tugas berat.
“Dibandingkan dengan kereta api jarak jauh, kereta api berkecepatan tinggi beroperasi lebih cepat dan lebih lancar. Artinya, pada rel berkecepatan tinggi, mobilitas, keamanan, dan penyembunyian kendaraan militer akan lebih besar,” kata para peneliti seperti dilansir oleh South China Morning Post.
Kereta api normal umumnya menggunakan pemberat, seperti batu kecil dan kerikil, untuk menyerap guncangan. Jalur angkut berat yang dibangun untuk mengangkut bijih dan batu bara membutuhkan lebih banyak pemberat.
Gelombang kejut kuat yang dihasilkan oleh peluncuran ICBM dapat mencapai kedalaman 8 meter di bawah tanah, jauh melampaui ketebalan sebagian besar struktur dasar jalur rel.

Tetapi studi terbaru mereka mengatakan tidak perlu memberikan kekuatan ekstra untuk kereta api berkecepatan tinggi dengan rel yang diletakkan dan dipasang di atas beton sebagai zona penyangga.
China dilaporkan telah menguji kereta cepat untuk meluncurkan rudal DF-41 pada 2016. Rudal itu dikeluarkan ke udara dengan gas bertekanan tanpa menyalakan mesin roketnya.
Rudal DF-41 adalah ICBM seberat 80 ton yang membawa beberapa hulu ledak nuklir dapat menjangkau hingga 15.000 km. Panjangnya sekitar 20 meter dan lebarnya 2 meter. Gerbong kereta api berkecepatan tinggi Tiongkok ini memiliki panjang sekitar 27 meter dan diameter lebih dari 3 meter.
Dikutip dari World Population, China menjadi salah satu dari beberapa negara yang memiliki senjata nuklir. Bahkan, mereka menjadi negara ketiga terbanyak yang memiliki senjata nuklir dengan 350 buah di bawah Rusia dan Amerika Serikat.
Urutan pertama ditempati oleh Rusia dengan total 6.257 senjata nuklir, diikuti Amerika Serikat (AS) dengan total 5.550. Lalu, di bawah China ada Prancis dengan persediaan senjata nuklir 290.
Negara-negara lain yang memiliki senjata nuklir adalah Inggris Raya, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara.
Meski memiliki jumlah senjata nuklir yang tak begitu banyak, tapi China jadi yang nomor satu di dunia dalam hal kereta api kecepatan tinggi dengan total panjang rel mencapai 40.000 kilometer.
Tak menutup kemungkinan, seluruh kereta api cepat yang disebut dengan “kereta kiamat” akan dilengkapi dengan rudal pemusnah.
Editor: Dani M Dahwilani