Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Karyawan PO Bus Kena PHK gegara Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Lucu Bos PO Rosalia Indah Disangka Kondektur oleh Mahasiswa: Saya dari Dulu Tampilannya Begini

Rabu, 19 Oktober 2022 - 21:28:00 WIB
Cerita Lucu Bos PO Rosalia Indah Disangka Kondektur oleh Mahasiswa: Saya dari Dulu Tampilannya Begini
Punya ratusan bus mewah, penampilan bos PO Rosalia Indah Yustinus Suroso tetap membumi tampil sederhana. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Perpalz)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Perusahaan otobus (PO) Rosalia Indah merupakan salah satu transportasi massal dengan layanan premium. PO bus tersebut dimiliki Yustinus Soeroso yang merintis usahanya dari bawah.

Jika melihat bus Rosalia Indah, banyak yang menyangka pemilik PO tersebut berasal dari keluarga yang memiliki harta berlimpah. Nyatanya, pria yang akrab disapa Pak Roso ini merupakan seorang anak buruh tani dan memulai kariernya sebagai kondektur.

“Masa kecil saya sangat kurang, saya enam bersaudara dan bapak saya hanya seorang buruh tani. Saya termotivasi untuk hidup mandiri, sekolah mandiri, sehingga membuat saya memiliki prinsip untuk keluar dari rumah saat dewasa,” kata Pak Roso dilansir dari kanal YouTube Perpalz.

Dia harus menjalani kehidupan dari bawah karena sulitnya mencari pekerjaan di kota dengan ijazah yang pas-pasan, hingga akhirnya menjadi kondektur bus.

“Dari kondektur pelan-pelan, dengan bekerja keras dan doa dari keluarga akhirnya saya menjadi agen bus Timbul Jaya. Saat itu, saya nyari penumpang sendiri, jadi calo sendiri, apa-apa sendiri,” ujarnya.

Namun, selama 11 tahun mengabdi di Timbul Jaya sebagai seorang agen, Pak Roso mendapatkan banyak pelajaran. Bahkan, saat itu, istrinya juga membantunya untuk bekerja menjadi agen bus, sehingga keduanya memiliki pengalaman di dunia transportasi.

“Apa yang saya dapatkan istri saya juga dapatkan, karena saat itu kami mengelola sampai 36 bus Timbul Jaya. Pada saat itu, segala sesuatunya sudah saya yang menentukan, hampir 90 persen apa-apa saya,” kata Pak Roso.

Pada 1983, Pak Roso melihat sebuah peluang ketika bus Timbul Jaya hanya mengantar penumpang sampai Solo. Padahal, saat itu banyak penumpang dari Jawa Timur, tepatnya ke Blitar.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut