Indonesia Sudah Mampu Bikin Mobil Bioethanol, tapi Bahan Bakarnya Belum Siap
TANGERANG, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan produsen otomotif Indonesia sudah mampu memproduksi mobil yang mampu menenggak bioethanol sepenuhnya. Tapi, mereka memilih mengekspornya ketimbang berjualan di Indonesia karena bahan bakarnya belum siap.
Sebagai informasi, saat ini Indonesia baru menerapkan biodiesel B35 yang mencampurkan bahan bakar nabati sebesar 35 persen. Program ini baru berjalan sejak tahun lalu, meski sebelumnya sudah diterapkan biodiesel B30.
Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungkapkan Indonesia sebenarnya sudah lebih maju dalam industri. Sayang, pemanfaatan bahan bakar berkelanjutan tidak dikelola dengan baik yang membuat kendaraan ramah lingkungan baru diterapkan beberapa tahun terakhir.
"Kita itu sebenarnya pionir untuk masuk ke etanol, jadi kendaraan-kendaraan yang di Amerika Latin, yang flexy engine untuk etanol itu, tahun 1996 diproduksi di Sunter," kata Putu di ICE BSD City, Tangerang, Senin (22/7/2024).
Seperti diketahui, pemerintah saat ini sedang menggenjot peningkatan produksi bioethanol, bahkan akan dinaikkan menjadi B40. Hal ini guna mengurangi impor bahan bakar yang menjadi beban anggaran negara setiap tahunnya.