Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Deretan SUV Hybrid Kompak di GJAW 2025, Harga Mulai Rp200 Jutaan
Advertisement . Scroll to see content

Insentif Mobil Hybrid Dikucurkan, Produksi dan Ekspor Kendaraan Elektrifikasi Diyakini Akan Meningkat

Jumat, 31 Januari 2025 - 07:32:00 WIB
Insentif Mobil Hybrid Dikucurkan, Produksi dan Ekspor Kendaraan Elektrifikasi Diyakini Akan Meningkat
Pemerintah menggulirkan insentif untuk mobil hybrid diharapkan dapat memacu penjualan domestik dan ekspor kendaraan produksi dalam negeri. (Foto: Toyota)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan berat di 2024. Menyikapi itu, pemerintah menggulirkan berbagai insentif untuk memacu penjualan domestik dan ekspor kendaraan produksi dalam negeri. 

Pemberian insentif kendaraan hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV) berupa diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPNBM DTP) sebesar 3 persen untuk model yang diproduksi di dalam negeri, diharapkan kinerja industri otomotif nasional baik domestik maupun ekspor tetap menjadi kontributor neraca dagang yang positif. 

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Desember 2024, Toyota Indonesia mencatatkan kinerja ekspor sebesar 276.089 unit kendaraan T-brand. Angka ini terkoreksi sebesar 5 persen dari pencapaian ekspor pada periode yang sama 2023 sebesar 290.772 unit. 

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto mengungkapkan selama 5 tahun terakhir sejak 2019 hingga 2024, Toyota Indonesia secara konsisten menyumbangkan sekitar 61 persen total ekspor mobil CBU (utuh) Indonesia. Toyota telah memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara tujuan ekspor di berbagai belahan dunia. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, Toyota juga mengekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs). 

“Konsistensi kinerja ekspor tentu saja hal ini bukan sesuatu yang mudah diraih mengingat peran penting anak bangsa yang berkarya di ribuan rantai pasok bahkan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dihadapkan pada kondisi dinamika ekonomi global, Toyota Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir melalui performa ekspor kendaraan T-brand sebanyak 11 varian baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi untuk mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global," ujarnya, dalam keterangan tertulis dilansir Jumat (31//2024).

"Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” kata Nandi. 

Meskipun kinerja ekspor otomotif nasional mengalami koreksi, namun di sepanjang 2024 permintaan model elektrifikasi melonjak lebih dari 100 persen. Kendaraan elektrifikasi buatan SDM dalam negeri terbukti memberikan andil kinerja ekspor otomotif nasional sebesar 18.553 unit. Angka ini naik 111 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 8.792 unit.

Masing-masing angka ini diperoleh dari ekspor Kijang Innova Zenix (HEV) sebanyak 11.790 unit dan Yaris Cross (HEV) sejumlah 6.763 unit. Kedua varian kendaraan elektrifikasi ini diproduksi di Pabrik TMMIN Karawang Plant 1, diminati pasar di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. 

“Selain kendaraan elektrifikasi, Veloz dan Fortuner tercatat menjadi kendaraan yang menyumbangkan performa ekspor dengan total 110.714 unit mobil selama setahun ke belakang. Sebagai industri dengan produk berteknologi tinggi dan padat karya, kami terus meningkatkan daya saing produk buatan dalam negeri dengan kompetensi SDM dalam negeri yang mumpuni selama lebih dari 5 dekade dan seterusnya," ujar Nandi.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam menjelasakan produk kendaraan elektrifikasi yang semakin diminati menunjukkan kepeduliaan konsumen global akan isu perubahan iklim dan lingkungan Carbon is our Enemy. Artinya industri otomotif nasional harus berada di depan perubahan dalam membentuk ekosistem kendaraan elektrifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional akan produk ramah lingkungan, khususnya saat memasuki era transisi energi. 

"Salah satunya, melalui strategi multi-pathway untuk menjawab beragam permintaan teknologi kendaraan, namun tetap mendukung pertumbuhan industri otomotif Tanah Air sejak masa lalu, masa kini, dan di masa depan. Ini sesuai dengan prinsip kami No One Left Behind, tidak ada teknologi kendaraan yang ditinggalkan," katanya.

Bob Azam menegaskan pihaknya berkomitmen mengembangkan kendaraan elektrifikasi untuk mendukung target pemerintah mencapai net zero emission (NZE) pads 2060. Dengan mengusung strategi multi-pathway, Toyota mengembangkan teknologi kendaraan, meliputi Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), hingga kendaraan konvensional berteknologi Internal Combustion Engine (ICE) yang rendah emisi. 

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut