Intip Koleksi Mobil Amran Sulaiman yang Jadi Mentan Lagi, Ada Produk Amerika hingga SUV Arogan
JAKARTA, iNews.id- Amran Sulaiman dilantik jadi Menteri Pertanian oleh Presiden Jokowi, Rabu (25/10/2023) ini. Jabatan tersebut bukan hal yang asing buat pria kelahiran Bone, 27 April 1968 itu.
Sebelumnya dia juga pernah menduduki posisi yang sama dalam Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019. Seperti pejabat negara pada umumnya, Amran Sulaiman sudah melaporkan harta kekayaan yang dia miliki melalui Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dikirim ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Nah dalam daftar tersebut terdapat informasi menarik mengenai koleksi mobil yang dia miliki. Amran Sulaiman ternyata menyukai jenis mobil SUV. Hal itu terlihat dari empat mobil yang dia daftarkan di dalam LHKPN.
Dua mobil merupakan jenis SUV yakni GMC Hummer dan Toyota Fortuner. GMC Hummer sendiri merupakan mobil yang diimpor melalui skema CBU dan biasanya didagangkan melalui pasar abu-abu atau Importir Umum (IU).
Dalam catatan LHKPN, GMC Hummer yang dimiliki oleh Amran Sulaiman memiliki harga Rp2,5 miliar. Wajar karena saat ini mobil tersebut memang hanya dijual melalui IU.
SUV kedua yang dia miliki tak lain adalah mobil yang populer disebut sebagai mobil SUV arogan yakni Toyota Fortuner. Mobil yang dilaporkan dibeli di harga Rp450 juta itu dijuluki mobil arogan karena ulah oknum pemilik mobil SUV Toyota itu yang kerap bermasalah saat berada di jalan.

Dua mobil lainnya justru lebih umum yakni Toyota Camry dan Toyota Kijang Innova. Toyota Camry dinilai dengan harga Rp300 juta dan Toyota Kijang Unnova tahun 2005 diklaim senilai Rp170 juta.
Secara umum total kekayaan Amran Sulaiman dalam laporan LHKPN mencapai Rp278,58 miliar. Jumlah harta yang paling banyak dia miliki justru berbentuk tanah.
Jadi sangat jelas terkesan bahwa Amran Sulaiman memang tidak menjadikan mobil sebagai investasi masa depan. Tanah justru jadi investasi utama buat Amran Sulaiman. Tidak main-main ada 13 tanah yang dia miliki yang seluruhnya berada di Sulawesi.
Editor: Ismet Humaedi