Jangan Isi Radiator Pakai Air Mineral atau Keran, Ini Dampaknya
JAKARTA, iNews.id - Hampir semua pemilik mobil pernah mengisi cairan radiator menggunakan air mineral atau air keran. Ini ternyata salah kaprah karena kedua air tersebut mengandung zat berbahaya bagi kendaraan.
Pemilik bengkel Otomods Depok, Surya Wicaksono menjelaskan, air mineral dan air tanah mengandung zat besi dan kapur yang bisa membuat saluran air berkerak.
"Air mineral dan air tanah dari keran punya kandungan zat besi, mangan dan kapur yang bisa membuat saluran air berkerak. Ini yang menyebabkan terjadi penyumbatan," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Jumat (1/1/2021).
Dia menerangkan jika terjadi penyumbatan pada saluran radiator, membuat proses pendinginan mesin tidak optimal. Dampaknya mesin overheat (kepanasan).
"Kalau sudah overheat, mau tidak mau harus turun mesin karena sejumlah komponen pasti ada yang rusak dan biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal," katanya.

Seperti diketahui, cairan untuk radiator mobil (coolant) sudah tersedia di pasaran. Coolant punya kandungan yang bisa mencegah karat pada besi dan membantu melumasi serta merawat seal karet radiator.
"Sebisa mungkin jangan menggunakan air mineral. Jika dalam keadaan darurat tidak ada air coolant, bisa menggunakan air aki dengan botol berwarna biru. Air aki memiliki kandungan murni tanpa mineral apapun," kata Surya.
Editor: Dani M Dahwilani