Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Senang Mudik 2025 Lancar, Puji Terbaik Sepanjang Sejarah
Advertisement . Scroll to see content

Jasa Travel Gelap, Antar Pemudik ke Kampung Halaman dengan Biaya Fantastis

Senin, 04 Mei 2020 - 23:55:00 WIB
Jasa Travel Gelap, Antar Pemudik ke Kampung Halaman dengan Biaya Fantastis
Mobil travel membawa pemudik terjaring penyekatan di jalan arteri yakni di depan Pasar Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2020). (Foto: iNews/Tata Rahmanta)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Larangan mudik yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo membuat masyarakat menghalalkan segala cara untuk kembali ke kampung halaman. Bahkan, ada oknum yang justru menawarkan jasa mudik dengan biaya yang fantastis.

"Ada yang lain juga sama seperti saya (jasa tavel gelap). Informasinya dari orang terdekat dulu, mulut ke mulut," ujar pengemudi jasa mudik gelap berinisial MD saat ditemui iNews.id di Depok baru-baru ini.

MD membagi tiga paket tujuan mudik, yakni jarak dekat, menengah dan jauh. Untuk jarak pendek di kisaran Rp500 ribu-Rp1 juta, jarak menengah Rp2,5 juta-Rp3 juta dan jarak jauh kisaran Rp5 jutaan.

"Kalau jarak dekat misalnya 50-200 km harganya Rp500 ribu sampai Rp1 juta, jarak menengah 250-400 km Rp2,5 juta sampai Rp3 juta. Kalau jauh itu 500 km ke atas bisa Rp5 jutaan sekali jalan, tapi bisa nego," katanya.

Dalam perjalanannya, MD bersama rekan-rekannya biasanya menggunakan mobil berjenis MPV. Jika di tengah jalan ada pemeriksaan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dia berhenti dahulu, menunggu pengecekkan selesai.

"Biasanya saya lewat jalan tikus (kecil), tapi kalau memang harus lewat jalan besar, ada pengecekan dari jauh saya berhenti dulu sampai selesai. Atau kadang penumpang saya turunkan dan berjalan sedikit melewati posko pengecekkan," ujar MD.

Selama melakukan aksinya, MD mengaku baru sekali terkena razia PSBB di Tegal dan harus putar balik ke Jakarta. "Dari tujuh kali antar penumpang, baru sekali kena razia di Tegal dan saya terpaksa putar balik ke Jakarta. Uang penumpang saya kembalikan 50 persen," ujarnya.

Sejak awal Ramadan mengantarkan pemudik gelap, MD sudah mendapatkan keuntungan Rp30 jutaan. "Kalau di total dari antar tujuh kali itu, sekitar Rp30 jutaan sudah sama tol, bensin dan makan," kata MD.

Meski begitu, MD juga kadang-kadang merasa aksinya ini lama-kelamaan akan ketahuan dan berjanji akan segera mungkin berhenti.

"Takut sih, seperti kucing-kucingan sama petugas, tapi ya mau bagaimana. Orderan sepi, mau makan apa. Kalau sudah 10 antar pemudik gelap, saya mau berhenti," katanya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut