JAKARTA, iNews.id- Pabrikan mobil DFSK terus berupaya untuk menambah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Gelora E. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan subsidi mobil listrik dari pemerintah.
Seperti diketahui, persyaratan untuk mendapatkan insentif dari pemerintah regulasinya mengharuskan produk tersebut diproduksi secara lokal dan memiliki TKDN lebih dari 40 persen. Untuk menambah nilai TKDN perusahaan masih terus melakukan upaya, salah satunya komponen baterai.
Intip PO Bus Aceh Pertama Berikan Layanan Pramugari Cantik, Perjalanan 3 Hari Tiket Rp1,3 Juta
“Syarat untuk program subsidi pemerintah adalah 40 persen. Karena ketika menggunakan komponen dari dalam negeri itu ternyata sudah meningkatkan TKDN 35 persen untuk baterai saja. Kami juga ada beberapa vendor baterai yang mulai mengadakan pendekatan,” kata Marketing Head DFSK, Achmad Rofiqi kepada inews.id belum lama ini.
Upaya yang dilakukan DFSK terkait penambahan TKDN ini membuktikan keseriusan DFSK untuk semakin fokus menggarap pasar mobil listrik di Tanah Air. Saat ini pun mobil listrik DFSK Gelora E telah diproduksi lokal di pabrik Cikande, Serang, Banten.
Deretan PO Bus Jadi Musuh Abadi di Jalurnya, Ada Raja Jalanan Pantura!
Hal itu jugalah yang memengaruhi harga jual Gelora E menjadi lebih terjangkau, dibandingkan saat masih mengimpor utuh atau completely built up (CBU) dari China. Sebelumnya, kendaraan niaga listrik tersebut dibanderol dengan cukup tinggi, yakni Rp580 juta dan sekarang turun menjadi Rp399 juta untuk Minivan Sementara untuk tipe blind van saat ini menjadi Rp350 juta dari semula Rp480 juta.
Rofiqi juga menjelaskan sejak diproduksi lokal pada 2021 lalu, Gelora E sudah terjual lebih dari 100 unit.
Kisah Haru 4 Pemilik PO Bus yang Datang dari Keluarga Tak Mampu, dari Anak Petani hingga Punya SPBU dan Restoran Mewah
Editor: Ismet Humaedi
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku