Kepemilikan Mobil Masih Rendah, Penjualan Kendaraan Bekas di Indonesia Berkembang
JAKARTA, iNews.id – Potensi pasar mobil bekas di Indonesia sangat tinggi. Bahkan, pada saat pandemi Covid-19, penjualan kendaraan bekas online justru mengalami kenaikan dibandingkan mobil baru akibat terhambatnya proses produksi.
Di sisi lain, tingkat kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah. Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mengatakan, total populasi mobil yang beredar sekitar 23 juta dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa.
"Artinya masih banyak orang belum memiliki mobil. Misal, kalau ada opportunity harga mobil tercapai atau daya beli lebih tinggi itu akan menjadi konsumen mobil bekas. Terlebih saat ini infrastruktur semakin baik pilihan penggunaan kendaraan ke luar kota akan meningkat," ujar Jany, Jumat (17/3/2023).
Dia menuturkan melihat potensi yang besar saat ini perusahaan tengah mengembangkan platform jual mobil bekas Caroline. Progresnya sangat baik mencatatkan pertumbuhan 2,5 kali lipat.
"Jadi memang dibandingkan 2022 dengan 2021 pertumbuhan kami ini 2,5 kali. Kami menargetkan penjualan tahun ini 3.000-4.000. Tahun kemarin 2.000-an," kata Jany.
Dia mengungkapkan seiring dengan kebutuhan konsumen, Caroline ekspansi membuka flagship store terbaru. Setelah membuka showroom di Bekasi pada bulan lalu, mereka membuka kantor showroom terbesar di Serpong, Banten, yang mampu menampung lebih dari 50 mobil untuk menjadi flagship store.
"Pembukaan flagship showroom ini menjadi milestone baru bagi perusahaan untuk memperkuat pijakan di pasar mobil bekas dan baru di Indonesia. Ini sejalan dengan misi kami menjadi perusahaan omnichannel automotive marketplace terkemuka di Indonesia,” katanya.
“Namun demikian, kita tetap menargetkan bahwa setiap touch point atau showroom harus bisa menghasilkan laba secepat mungkin, termasuk cabang Serpong yang baru ini karena model bisnis ASLC bukan hanya mengejar volume, namun kita mau tetap tumbuh secara sehat dengan mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan,” ujar Jany.
Dia mengungkapkan perusahaan akan menambah 20 hingga 30 cabang di Indonesia. "Dalam waktu dekat kami akan membuka cabang di Depok. Namun realisasinya kemungkinan pada pertengahan tahun depan, bertambah 20 hingga 30 cabang ," katanya
Editor: Dani M Dahwilani