Lamborghini Stop Produksi Mobil Bermesin Konvensional, Ini Penggantinya
BOLOGNA, iNews.id - Pabrikan supercar Italia, Lamborghini tidak akan menjual lagi mobil bemesin konvensional (internal combussion engine/ICE). Ini diputuskan setelah mobil berbahan bakar bensin buatan mereka habis terjual.
Supercar berlogo banteng ngamuk tersebut akan menggunakan mesin baru. Mulai tahun depan Lamborghini akan fokus pada mobil-mobil bermesin listrik hybrid (HEV) dan Plug-in Hybrid (PHEV).
Kabar ini diungkapkan CEO Lamborghini Automobili, Stephan Winkelmann kepada media terbitan Jerman, WELT. "Pemesanan Lamborghini Huracan dan Urus sudah penuh dan tidak akan diproduksi lagi tahun depan," ujar Winkelmann.
Saat ini, pilihan mobil sport bermesin konvensional yang disediakan Lamborghini hanya ada dua, yakni Lamborghini Huracan dan Lamborghini Urus. Kedua mobil tersebut dilengkapi mesin V8 turbo ganda dengan kapasitas silinder 4,0 liter.
Penghentian produksi mobil mesin V8 Lamborghini mengikuti mesin lainnya yang sudah disuntik mati terlebih dulu. Sebelumnya pada 2022 Lamborghini berhenti memproduksi mobil sport bermesin V12 Naturally Aspirated pada Lamborghini Aventador.
Tahun depan Lamborghini fokus menyambut era elektrifikasi. Mereka bahkan sudah mengucurkan dana 1,8 miliar Euro atau sekitar Rp29,2 triliun untuk membuat mobil-mobil sport elektrifikasi.
Direncanakan pada awal 2024, Lamborghini akan menghadirkan Lamborghini Revuelto. Mobil sport tersebut dilengkapi dengan mesin V12 dipadukan teknologi Plug-In Hybrid.
"Setelahnya pada akhir dekade ini, Lamborghini akan membuat mobil sport listrik murni," ujar Winkelmann.
Di sisi lain, ludesnya penjualan mobil sport konvensional Lamborghini jadi kabar gembira untuk perusahaan mobil berbasis di Sant Agata, Bologna ini. Artinya penjualan mereka terus meningkat.
Pada 2022 mereka sudah mencetak rekor penjualan mengirimkan sebanyak 9.233 unit mobil ke konsumen. Angka itu mengalahkan catatan penjualan di 2021 dengan capaian 8.420 unit. Jadi bukan tidak mungkin Lamborghini akan mencetak rekor penjualan lagi tahun ini.
Editor: Dani M Dahwilani