Lintasi Jalur Contraflow, Ini 9 Hal Harus Diperhatikan agar Tak Terjadi Kecelakaan Fatal
3. Pintu Keluar Tol Tidak Terlewati
Pada umumnya, jalur contraflow memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar. Jika pintu gerbang keluar tol sudah terlewat, maka Anda perlu melanjutkan perjalanan hingga jalur contraflow berakhir dan mencari pintu keluar jalan tol.
Melihat rute contraflow antara KM 47 – KM 87 Jalan Tol Jakarta Cikampek, artinya semua pintu tol antara titik tersebut akan terlewati apabila memilih lajur contraflow. Termasuk interchange menuju Jalan Tol Cipularang tujuan Bandung yang berada di Dawuan KM 67.
4. Waspada bagi Pengguna Jalan Layang Tol MBZ
Jalan Layang Tol MBZ memiliki titik akhir di sekitar KM 47 Jalan Tol Cikampek. Ada kemungkinan tidak bisa pindah ke lajur contraflow, mengingat sulitnya memotong jalur untuk masuk ke akses jalur lawan arah. Anda harus memperhitungkan dengan matang dan pastikan jalur kosong.
5. Persiapan di Lajur Kanan Sebelum Akses ke Contraflow
Saat mengetahui titik dan lokasi jalur contraflow, Anda perlu mempersiapkan kendaraan di lajur kanan. Bersiap sekitar 2 km sebelum pintu masuk jalur contraflow agar tidak terlewat atau melakukan manuver mendadak yang berbahaya.
6. Atur Kecepatan Mobil
Mobil tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat di lajur lawan arah ini. Jika terlalu pelan akan menghambat lalu lintas. Terlalu kencang juga berbahaya, mengingat berada di jalur mobil lain dari lawan arah. Idealnya, kecepatan kendaraan di jalur contraflow adalah 60 km/jam.
7. Jaga Jarak Aman
Pengemudi harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Terapkan teori tiga detik untuk menjaga jarak aman. Menjaga jarak aman dapat membuat pengendara mengantisipasi segala kemungkinan terjadi di jalan.