Masih Pro Kontra, Perlukah Sekat antara Sopir Bus dengan Penumpang?
JAKARTA , iNews.id - Belum lama ini terjadi insiden mengerikan, di mana bus pariwisata terjun ke sungai yang diduga rem tangan dilepas oleh seorang anak kecil. Atas kejadian tersebut, muncul anggapan, pentingnya sekat pemisah antara kabin kru dan penumpang.
Namun, fitur sekat tersebut masih menjadi perdebatan. Banyak yang pro dan tak sedikit juga yang kontra dengan komponen tersebut. Pasalnya, ada kelebihan dan kekurangan ketika bus menggunakan sekat pemisah.
Umumnya, karoseri menyediakan partisi kecil sebagai sekat pemisah antara kabin kru dan kabin penumpang. Namun, ada perusahaan otobus yang meminta partisi penuh sebagai pemisah antara ruang kabin kru dan penumpang.
Biasanya, konstruksi pemisah ini terbuat dari rangka besi dan dilapisi dengan material plastik PVC. Terdapat kaca berbentuk persegi agar penumpang tetap mendapatkan pandangan ke arah depan bus.
Tapi, ada juga operator bus yang meminta sekat pemisah tersebut dibuat full kaca dari atas sampai bawah. Ini untuk memberikan kesan lebar sehingga penumpang tak merasa terkukung di dalam bus.
Kehadiran sekat ini berfungsi sebagai pemisah penuh antara kru dan penumpang agar merasa lebih nyaman. Ini juga akan membuat ruang pengemudi menjadi lebih steril dari tangan jahil penumpang yang penasaran dengan tombo-tombol tersebut.
Selain itu, hadirnya sekat pemisah penuh juga berfungsi sebagai ruang merokok bagi kru atau sopir, serta penumpang. Apabila sekat ini sudah tersedia, biasanya operator bus sudah tidak menyediakan lagi ruangan merokok di bagian belakang bus.
"Sebenarnya enakan pakai sekat, jadi tidak ganggu penumpang. Misalnya mau merokok, ngobrol, atau bercanda sesama kru. Ruangan juga jadi lebih kedap, jadi penumpang bisa lebih nyaman saat istirahat,” kata Ari, kru bus PO Pandawa 87.
Bus dengan sekat pemisah penuh antara ruang kabin kru dan penumpang ada pada layanan premium. Ini untuk memastikan penumpang tetap nyaman di dalam bus sepanjang perjalanan.
Namun, penggunaan sekat pemisah penuh ini juga masih banyak yang kontra. Pasalnya, ini menghambat proses evakuasi ketika terjadi keadaan darurat. Mengingat penumpang harus melewati pintu sekat yang ukurannya cukup sempit.
Editor: Vien Dimyati