JAKARTA, iNews.id– Pertamina secara resmi meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) terbaru, yakni Pertamax Green 95. Ini merupakan bahan bakar dengan campuran nabati berbasis tetesan tebu dan diproduksi setara dengan nilai oktan (RON) 95.
Peluncuran BBM Pertamax Green 95 merupakan langkah inovatif dari pertamina dalam menghadirkan produk yang ramah lingkungan. Ini merupakan kontribusi mereka untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Hengkang dari AKAS Green, Ini Kabar Terkini Aprilia Lestari di PO Bus Bagong
Menanggapi hal tersebut, Mazda Indonesia menegaskan bahwa seluruh produk mereka bisa menenggak Pertamax Green 95. Termasuk model terbaru, All-New Mazda CX-60 yang merupakan produk elektrifikasi pertama mereka di Indonesia.
“Untuk bioetanol secara nilai kompresi dan nilai oktannya udah sesuai artinya kita tinggal trial untuk jarak tertentu tapi secara spek bisa dipakai,” kata Ardhi Nurhamzah, assistant manager technical trainer Eurokars Motor Indonesia kepada wartawan di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
Deretan PO Bus Baru Terjunkan Armada Mewah, Bikin Pemain Lama Ketar-ketir
Saat ini, bahan bakar campuran bioetanol di Indonesia baru sebesar 5 persen, dan akan ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Ardhi menjelaskan itu masih ditolerir oleh seluruh produk Mazda.

Deretan Pemilik PO Bus Tertangkap KPK saat Jadi Pejabat, Ada yang Satu Keluarga
“Kalau etanol kan udah fix memang komposisi dari Pertamina (sebesar) 5 persen dengan komposisi bahan bakar itu. Tapi secara nilai oktannya dengan kompresi di mesin mazda itu bsia dipakai,” ujarnya.
“Kalau (camourannya) 10 persen berarti kan regulasi keluar dari pembuat bahan bakar. Mazda tidak bisa menentukan bisa atau enggak, artinya setelah melalui beberapa uji lembaga dari pemerintah bisa disahkan bisa dikonsumsi secara publik,” kata dia.
Namun, Ardhi menjelaskan produk Mazda yang dipasarkan di Indonesia saat ini direkomendasikan diisi dengan BBM RON 92. Kendati begitu, tetap mendukung untuk diisi bensin dengan oktan lebih tinggi.
Pasalnya, torsi yang dihasilkan cukup mendukung, yang artinya bisa menenggak bahan bakar dengan oktan lebih tinggi. Terlebih dari komposisinya, Pertamax Green 95 masih sangat cocok untuk kendaraan yang beredar di Tanah Air.
“Sebenarnya, (produk) Mazda secara keseluruhan kompresinya kan rata-rata di antara 12-13, kalau menilai dari RON harusnya bisa bioetanol. Bisa, karena nilai kompresinya adalah diantara itu 12-13,” ucap Ardhi.
Dalam tahap awal, BBM Pertamax Green 95 baru akan tersedia di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta dan sepuluh SPBU di Surabaya. Dalam kurun waktu 12 bulan ke depan, Pertamina berharap Pertamax Green 95 akan tersedia di seluruh Pulau Jawa.
Editor: Ismet Humaedi
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku