Mengenal Jenis-Jenis Transmisi Otomatis
JAKARTA, iNews.id - Saat ini, kendaraan dengan sistem transmisi automatic (otomatis) semakin banyak peminatnya. Ini karena teknologi tersebut makin canggih dan lebih mudah dikendarai dibanding model manual.
Diketahui, sistem transmisi otomatis banyak jenisnya. Apa saja itu? Technical Service Division Service Training Departement PT ADM, Aji Prima Nurcahya mengungkapkan ada tiga jenis transmisi otomatis yang digunakan kendaraan di Indonesia, yakni Dual Clutch Transmission (DCT/semi otomatis), Hydraulic Automatic Transmission (HAT/konvensional), dan Continuous Variable Transmission (CVT).
Dual Clutch atau transmisi kopling ganda adalah jenis transmisi manual otomatis pada mobil, terkait erat dengan transmisi manual. Dia menggunakan dua kopling terpisah untuk set gigi ganjil dan genap.
Secara mendasar dapat digambarkan sebagai dua transmisi manual yang terpisah dengan masing-masing cengkeraman yang terkandung dalam satu rumah, dan bekerja sebagai satu unit.
Meskipun biasanya dioperasikan dalam mode sepenuhnya otomatis, banyak juga yang memiliki kemampuan untuk memungkinkan pengemudi memindahkan gigi secara manual dalam mode semi-otomatis, meskipun masih menggunakan elektrohidrolika transmisi.
Transmisi Konvensional
Aji menjelaskan untuk transmisi Hydaulic Automatic Transmission atau konvensional, cara kerjanya menggunakan torque konverter yang mengubah tenaga mekanis dari mesin menjadi energi kinetis, kemudian disalurkan ke roda.
Dalam transmisi Hydraulic Automatic Transmission terdapat sejumlah komponen utama, yakni torque converter, body valve, electronic control transmission (ECT) dan planetary gear unit.
"Prinsip kerjanya, komponen A (pump impeller) mengalirkan energi ke komponen B, sehingga komponen B bergerak tanpa memerlukan motor penggerak," katanya, dalam workshop, baru-baru ini.
Sementara body valve berfungsi sebagai pusat kontrol arah jalur fluida menuju keamana cairan transmisi akan mengalir. Adapun electronic control transmission merupakan otak dari sistem otomatis yang mengatur semua komponen agar bekerja secara sinergi.
"Komponen Planetary Gear Unit, fungsinya sebagai media pengubah gear rasio sesuai dengan kombinasi roda gigi. Termasuk mekanisme kopling untuk memutus dan menghubungkan putaran gear," ujar Aji.
Transmisi CVT
CVT yang juga dikenal sebagai transmisi tanpa-pindah, transmisi tanpa-step, atau transmisi katrol, adalah transmisi otomatis yang dapat berubah secara mulus melalui berbagai rasio gigi efektif berkesinambungan. Ini kontras dengan transmisi mekanis lainnya yang menawarkan rasio gigi tetap.
Perbedaan paling mendasar antara sistem transmisi otomatis konvensional dan variabel kontinyu adalah cara kerjanya. Transmisi otomatis versi konvensional sistem perpindahan gigi menggunakan planetary gear set. Sementara untuk transmisi CVT, proses perpindahannya dihasilkan dari perubahan diameter sepasang puli atau dikenal dengan drive dan driven pulley mengikuti putaran mesin mobil.
Tiap puli pada transmisi CVT bekerja dengan didorong sistem pompa fluida, kondisi tersebut membuat beban kerja mesin jauh lebih ringan. Atas kelebihan tersebut, transmisi CVT diklaim punya sensasi perpindahan level kecepatan lebih halus dan nyaman.
Seiring kemajuan teknologi, CVT ikut mengalami perkembangan. Bila dulu penerapannya tak berbeda jauh seperti transmisi matik konvensional, kini sudah banyak dikembangkan, seperti pengoperasian dua mode, yakni otomatis dan manual, sampai disematkan fitur paddle shift yang memberikan pengendara sensasi memindahkan transmisi hanya dengan sentuhan jari.
Dari ketiga jenis transmisi tersebut, Aji menyebutkan transmisi otomatis konvensional digunakan di lineup mobil Daihatsu. "Kami pakai Hydraulic, di mana cara kerjanya menggunakan torque konverter yang mengubah tenaga mekanis dari mesin menjadi energi kinetis, kemudian disalurkan ke roda," katanya.
Adapun model mobil Daihatsu yang telah menggunakan transmisi otomatis, yaitu Daihatsu Sirion, Terios, Luxio, Sigra, Ayla, dan Xenia.
Editor: Dani M Dahwilani