Mengenal Perkembangan Teknologi Lampu Depan Mercedes-Benz
Lampu listrik populer pada 1920-an dan Mercedes terus memperbaikinya selama bertahun-tahun. Pada 1934 hadir lampu 500K Bilux ganda yang menghasilkan sinar tinggi dan rendah. Setelah itu, teknologi lampu relatif stagnan.
Pada 1971, Mercedes memperkenalkan R107 SL yang merupakan mobil pertama menggunakan lampu H4. Ini tidak terdengar menarik, tetapi bohlam H4 adalah yang pertama menampilkan teknologi halogen untuk balok tinggi dan rendah. Ini meningkatkan visibilitas di malam hari.
Menuju era modern, E-Class 1995 diperkenalkan dengan lampu depan Xenon. Ini adalah peningkatan signifikan dibandingkan dengan pendahulu halogennya karena lebih tahan lama, lebih sedikit energi dan menghasilkan cahaya tiga kali lebih banyak.
Lampu depan Xenon memberi jalan bagi LED, di mana CLS 2010 adalah yang pertama menampilkan lampu LED dinamis.
Tiga tahun kemudian, S-Class menjadi kendaraan pertama di dunia tanpa lampu bohlam. Mobil ini sepenuhnya menggunakan LED.
Penggunaan lampu LED telah meningkat sejak saat itu, dan Mercedes mencatat setiap lampu pada E-Class 2016 memiliki 84 LED yang dapat dikontrol secara individu, daripada 24 LED digunakan pada CLS dua tahun sebelumnya.
Perkembangan teknologi lampu terus berlanjut setelah Mercedes memperkenalkan EQS. Namun, perusahaan tidak membahas secara spesifik mengenai fitur lampu berteknologi tinggi ini. Mereka hanya menyebutkan konsep Vision EQS memiliki gril depan dengan lampu digital 940 LED individu.
Editor: Dani M Dahwilani