Menjajal Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Jakarta-Solo PP, Habis Berapa Biaya Ngecas?
Selanjutnya, kami memutuskan untuk mengisi daya kembali di SPKLU jenis DC 200 kW dengan mengisi daya sebesar 50 kWh di PLN UP3 Surakarta. Untuk daya sebesar itu, kami harus membayar sebesar Rp135.558 yang membutuhkan waktu pengisian sekitar 48 menit untuk mendapatkan daya mencapai 89 persen.
Lintasi Wilayah Pegunungan
Kemudian jurnalis mencoba membawa mobil listrik Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range ini ke wilayah pegunungan di Wonogiri, Jawa Tengah, bermodalkan baterai 89 persen dengan perkiraan jarak tempuh 433 km.
Impresi saat membawa Ioniq 5 melewati jalan perbukitan dengan tanjakan curam cukup mengesankan. Torsi 350 Nm yang dihasilkan dari motor penggerak Permanent Magnet Synchronous Motor membuat mobil ini dengan mulus melintasi tanjakan.
Dari perjalanan tersebut, mobil menghabiskan daya baterai sekitar 45 persen. Jurnlis kembali mengisi daya di PLN UP3 Surakarta dengan membeli daya sebesar 30 kWh pada SPKLU DC 200 kW dan mengeluarkan dana Rp79.960. Setelah pengisian selesai, baterai pada Ioniq 5 yang kami gunakan menunjukkan angka 89 persen.
Mengandalkan persentase baterai tersebut, kami kembali ke Jakarta dengan menggunakan mode Normal dan selingi mode Sport untuk meningkatkan akselerasi menyalip kendaraan lain. Jurnalis memasang regeneratif breaking di level 3 dan beberapa mengaktifkan fitur i-Pedal demi pemakaian baterai yang lebih efisien.
Hyundai Ioniq 5 digeber tanpa henti hingga Rest Area KM 260 B ruas Tol Kanci-Pejagan yang berjarak 259 km dari lokasi awal wilayah Surakarta. Saat tiba di rest area, baterai Ioniq 5 menunjukkan angka 21 persen.
Di area tersebut, tidak ada SPKLU yang disediakan PLN, melainkan Astra OtoPower. SPKLU tersebut menyediakan soket CCS2, CCS, dan Chademo. Sayang, ketika kami ingin menggunakan CCS2, soket tersebut longgar sehingga tidak dapat terpasang dengan baik pada komponen pengecasan di Ioniq 5.
Akhirnya, jurnalis menggunakan soket CCS pada SPKLU berdaya 120 kW. Tapi, menggunakan perangkat yang tak mendukung pengisian cepat, daya yang masuk ke mobil kami hanya 10-11 kWh, sehingga dalam waktu 30 menit baterai yang terisi hanya 30 persen. Beruntung SPKLU tersebut masih dalam program promo sehingga pengisian daya masih gratis.
