Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Chery Dikabarkan Akan Caplok Pabrik Handal 
Advertisement . Scroll to see content

Pabrik Mobil Tutup, Asosiasi Produsen Suku Cadang AS Minta Subsidi Pemerintah

Jumat, 20 Maret 2020 - 07:01:00 WIB
Pabrik Mobil Tutup, Asosiasi Produsen Suku Cadang AS Minta Subsidi Pemerintah
Asosiasi Produsen Peralatan Motor (Motor Equipment Manufacturers Association /MEMA) Amerika Serikat (AS) meminta pemerintah memberikan bantuan. (Foto: The Local/Mercedes-Benz/dpa)
Advertisement . Scroll to see content

DETROIT, iNews.id - Asosiasi Produsen Suku Cadang Kendaraan (Motor Equipment Manufacturers Association /MEMA) Amerika Serikat (AS) meminta pemerintah memberikan bantuan dalam program hibah Manufacturing Emergency Assistance guna menghadapi krisis virus korona (Covid-19). Langkah ini untuk menjaga perusahaan tetap buka, mempertahankan pekerja, dan mencegah kebangkrutan di sektor vital manufaktur

Dilansir dari Reuters, Jumat (19/3/2020), pemasok mobil telah terpukul karena produsen mobil menunda produksi di Amerika Utara dan Eropa untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kelompok juga meminta subsidi untuk memindahkan operasi ke AS.

Perkiraan seberapa dalam dampak penurunan penjualan kendaraan AS dan global bisa sangat bervariasi. Analis Morgan Stanley memperkirakan dampak penurunan penjualan 90 persen selama tiga bulan.

Di mana penjualan di China turun lebih dari 75 persen pada Februari dibandingkan dengan tahun lalu saat krisis virus korona meningkat.

Ford Motor pada hari Kamis menarik 15,4 miliar dolar AS dari dua jalur kredit dan mengatakan sedang menangguhkan dividennya.

Sementara Volkswagen mengatakan akan menghentikan produksi di pabrik Chattanooga, Tennessee, hingga 29 Maret, menyusul langkah serupa yang dilakukan Ford, Honda Motor Co dan pabrikan lainnya.

Toyota Motor Corp juga mengumumkan akan memperpanjang shutdown dua hari yang direncanakan minggu depan hingga 3 April.

Para produsen mobil tidak meminta bantuan paket stimulus dan penyelamatan dari pemerintah AS senilai 1 triliun dolar AS, tapi mereka mendesak langkah-langkah ekonomi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut