Panas! Toyota Tuduh Rival Jual Mobil Hybrid Palsu

"Mereka (Hilux dan Prado) bukan hybrid, sama sekali bukan. Jadi kami sangat ingin memisahkan ketiga kondisi teknologi ini," ucap Hanley.
Menariknya, sikap Toyota ini tampak tidak konsisten secara global. Di Eropa, misalnya, versi 48-volt dari Hilux justru dipasarkan sebagai "Hilux Hybrid 48V". Ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran bisa berbeda tergantung pasar.
Dalam sudut pandang Toyota, penggunaan label hybrid untuk 48-volt bukan soal marketing, melainkan soal tanggung jawab transparansi kepada konsumen. Mereka berpendapat bahwa produsen harus lebih jujur mengenai kemampuan teknis kendaraan yang ditawarkan agar konsumen tidak keliru membeli harapan vs realita teknologi.
Tuduhan ini memicu perdebatan di industri otomotif terkait batasan definisi “hybrid”, tanggung jawab branding, dan etika komunikasi pemasaran. Sebab makin banyak mobil didukung sistem listrik ringan, namun sejauh mana mereka layak disebut hybrid sejati?
Editor: Dani M Dahwilani