Peringatan bagi Pemudik, Hindari Perjalanan di Tanggal Ini agar Tidak Terjebak Macet
JAKARTA, iNews.id – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan peninjauan jalur mudik dan survei mengenai puncak arus mudik Lebaran 2024. Ini dilakukan sebagai bahan informasi bagi masyarakat agar tidak terjebak kepadatan lalu lintas.
Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi telah mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H).
Berdasarkan survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibandingkan pergerakan masyarakat pada Lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah berupaya mengantisipasi kepadatan lalu lintas seiring terjadinya lonjakan pemudik. Ini dilakukan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Kebijakan yang efektif akan diberlakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan ruas jalan. Pemerintah pusat akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta.
“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama di daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” ujar Menhub Budi Karya dalam keterangan persnya dilansir, Kamis (14/3/2023).
Survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).