Produsen China Bersiap Kuasai Eropa, BYD Kirim 100 Bus Listrik ke London
JAKARTA, iNews.id - Raksasa otomotif China, Build Your Dream (BYD) menunjukkan tajinya di pasar Eropa dengan memasarkan sejumlah kendaraan listrik. Mereka siap menguasai pasar Eropa diawali dengan menjadikan bus listrik sebagai transportasi umum di London, Inggris.
Dilansir Carnews China, Minggu (26/5/2024), bus listrik BYD dioperasikan oleh Go-Ahead Group yang mengoperasikan setengah dari Transport for London (TfL). Kabarnya, mereka telah memesan 100 unit bus listrik tingkat yang akan digunakan sebagai transportasi umum di London.
Dilansir dari The Sunday Times, perusahaan tersebut mengeluarkan biaya sebesar 400.000 poundsterling (Rp8,1 miliar) untuk masing-masing bus. Harga tersebut lebih murah sekitar Rp2 miliar dibandingkan kompetitor lokal asal Inggris.
BYD sebelumnya bermitra dengan produser Inggris, Alexander Dennis. Pada tahun lalu merayakan pengiriman busnya yang ke-1.500 di Inggris. Namun, kemitraan tersebut putus dan kedua mitra melakukannya sendiri, setelah mengirimkan lebih dari 1.800 unit. BYD menekankan bahwa 34 persen komponen yang digunakan dalam BD11 bersumber dari Eropa.
Bus listrik BYD BD11 akan ditenagai Blade Battery alias baterai Lithium Fero Phosphate (LFP) yang merupakan buatan produsen asal China tersebut. Baterai ini berkapasitas 532 kWh dengan jarak tempuh diklaim mencapai 640 kilometer (400 mil) dalam kondisi baterai penuh.
Kapasitas baterai ini diyakini dapat memenuhi keperluan perjalanan di London yang biasanya menempuh 100 hingga 200 mil sehari.
Baterai tersebut terpasang pada sasis (CTB) yang dapat pengurangan bobot sebesar 8 persen. Hal ini dapat meningkatkan daya jangkau dan memberikan lebih banyak ruang bagi penumpang.
Sebagai informasi, TfL berencana menggunakan bus listrik sepenuhnya pada 2030. BYD berada di garis terdepan sebagai penyedia bus listrik. Tapi, tekanan politik bisa membuat produsen asal China itu kesulitan menembus pasar Eropa.
Pendekatan BYD memasuki pasar kendaraan listrik di Inggris sama dengan dilakukan di Indonesia. Sebelum memboyong deretan mobil penumpang mereka telah lebih dulu memasarkan bus listrik sebagai angkutan Transjakarta.
Editor: Dani M Dahwilani