Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 10 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Penjualan Tembus Total 13.935 Unit!
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Mobil Listrik, Pasang Surut Pernah Banyak Digunakan namun Kembali Tenggelam

Kamis, 29 September 2022 - 06:12:00 WIB
Sejarah Mobil Listrik, Pasang Surut Pernah Banyak Digunakan namun Kembali Tenggelam
Tahukah Anda mobil listrik di dunia sejatinya bukanlah hal baru sudah dikembangkan sejak 1800-an. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mobil listrik (electric vehicle/EV) saat ini dianggap sebagai kendaraan mutakhir ramah lingkungan. Berbagai pabrikan pun berlomba mengembangkan kendaraan ini dengan menyematkan berbagai teknologi canggih.

Namun, tahukah Anda mobil listrik di dunia sejatinya bukanlah hal baru. Pada 1832, Robert Anderson asal Inggris sudah mengembangkan mobil roda tiga menggunakan baterai. Namun ketika itu, belum ada teknologi isi ulang baterai dan baru ditemukan sekitar 1859.

Pada 1884, penemuan mobil dengan tenaga listrik bermula dari penemuan baterai isi ulang serta ide mobil listrik. Penemuan tersebut berasal dari Thomas Parker asal Inggris, yang membuat prototipe mobil listrik. Kendaraan ini kemudian masuk Amerika Serikat (AS) pada 1889-1891.

William Morrison dari Des Moines, Iowa mempelopori kendaraan listrik pertama yang sukses di Amerika Serikat. Keberhasilan itu menempatkan kendaraan listrik sebagai transportasi yang disukai lantaran sifatnya yang tidak bising, mudah dikendarai, hingga tidak adanya polusi yang dihasilkan. William Morrison memamerkan mobil ciptaannya di Chicago World Fair pada 1893.

Pada 1900-an, tercatat sepertiga kendaraan di Amerika Serikat ditenagai listrik. Ferdinand Porsche, pendiri merek mobil sport yang populer saat ini, Porsche, telah menambah durabilitas mobil listrik guna bisa melaju lebih lama pada 1901. Mobil tersebut dinamakan Lohner Porsche Mixte, ditenagai baterai listrik serta mesin bensin. Mobil tersebut menandakan mobil hybrid pertama. 

Pada 1912, Ford Model T diproduksi massal. Hal ini lantaran harganya yang lebih terjangkau dan penjualannya naik hingga 1 junit, terlebih setelah mulai dikenalkannya sistem starter listrik.

Ketika tambang-tambang minyak mulai bermunculan di Texas, Amerika Serikat, membuat tempat pengisian bensin lebih dapat menjangkau pedesaan dan kota. Hal tersebut, populasi mobil listrik berkurang sejak 1935. 

Pada 1968-1973 harga bensin melambung tinggi. Kenaikan bahan bakar ini disebabkan banyaknya permintaan mobil internal combustion engine (ICE). Kondisi tersebut pamor listrik kembali naik.

Saat itu, General Motors mengembangkan prototipe untuk mobil listrik perkotaan. Prototipe tersebut ditampilkan pada Low Pollution Power Systems Development pada 1973. Selain itu, ada Sebring-Vanguard yang telah memproduksi 2.000 CitiCars. CitiCars dapat menempuh jangkauan 50-60 mil. Mobil ini cukup terkenal, sehingga menjadikan Sebring Vanguard sebagai produsen mobil Amerika Serikat terbesar keenam pada 1975.

Dibandingkan dengan mobil bertenaga gas, kendaraan listrik memang mempunyai jangkauan terbatas, serta performa yang kurang. Dampaknya, minat masyarakat terhadap kendaraan listrik kembali memudar. 

Pada 1990, pemerintah Amerika Serikat memperbarui peraturan terkait pengembangan mobil listrik. Salah satunya adalah memperbolehkan memodifikasi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik. Hal ini memungkinkan kendaraan untuk dapat mencapai kecepatan serta kinerja yang lebih mendekati kendaraan bertenaga bensin.

Di era 1990-an, banyak brand besar yang mulai memproduksi mobil listrik. General Motors merilis EV1 sebagai mobil penumpang bertenaga listrik pada 1996. Mobil ini diproduksi hingga 1999. 

Kemudian pada 1997, Toyota memperkenalkan mobil hybrid pertama yang diproduksi secara massal, yaitu Toyota Prius. Pada 2000, Toyota Prius ini dirilis ke seluruh dunia.

Pada 2010, usai sukses dengan EV1, General Motors merilis mobil plug-in hybrid pertama yang tersedia secara komersial, Chevy Volt. Pada Desember 2010, Nissan merilis LEAF. Diketahui LEAF adalah mobil tanpa emisi gas buang listrik.

Saat ini, konsumen mempunyai banyak pilihan ketika membeli mobil listrik. Kendaraan listrik dalam bentuk hybrid, plug-in hybrid hybrid, serta full elektrik telah tersedia. Namun, harga kendaraan listrik ini masih dinilai cukup tinggi ketimbang kendaraan bensin.

Kendaraan listrik dinilai menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Pabrikan otomotif di dunia pun memproduksi penggunaan mobil listrik. Salah satunya yang mengkhususkan diri mengembangkan mobil listrik adalah Tesla. 

Pabrikan yang dibesut Elon Musk ini menjadi pelopor industri kendaraan listrik dunia. Mereka sukses menjual lebih dari sejuta mobil listrik di seluruh dunia.

Di Indonesia terdapat beberapa model mobil listrik yang sudah masuk ke pasaran. Sayang, penggunaan mobil listrik di Indonesia sendiri masih terkendala, salah satunya harga yang masih mahal. Hal ini membuat mobil listrik hanya digunakan oleh kalangan menengah atas. 

Mahalnya mobil listrik ini disebabkan baterai dari mobil listrik yang masih impor. Meski demikian, penggunaan mobil listrik di Indonesia terus didorong pemerintah guna menekan gas emisi karbon.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut